Ribuan Ketupat Dibagikan Dalam Kirab Budaya Bakdo Kupat
Setiap tahun warga RW 03 Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta menggelar kirab budaya Bakdo Kupat yang sekaligus juga merayakan Idul Fitri. Gunungan ketupat dikirab keliling kampung dikawal bregodo dan kesenian tradisi lainnya.
Ketua panitia acara tersebut, Bayu Priyantoko mengatakan kirab budaya bakdo kupat sudah tujuh kali diselenggarakan sejak 2011. Biasanya digelar satu minggu setelah Idul Fitri.
“Dulu hanya sebatas kenduri, tetapi seiring dengan ditetapkannya Pandeyan sebagai kampung wisata kegiatan kirab menjadi agenda rutin,” terangnya di lokasi, Minggu (2/7).
Kirab ini dimulai pukul 14.30 WIB dimulai dari Jalan Pandeyan (seberang XT Square)-Jalan Babaran-Jalan Batikan-Jalan Veteran-Jalan Pandeyan dan berakhir di halaman Masjid Ibrahim.
Ia menjelaskan, gunungan yang diusung dan berbagai ornamen yang ditampilkan sarat filosofi. Gunungan lanang kupat menyimbolkan ekspresi kegembiraan dari ngaku lepat (kupat) yang disebarkan ke masyarakat melalui arak-arakan. Sementara gunungan putri yang berisi hasil bumi menjadi wujud syukur atas anugerah Tuhan
bregodo yang ikut dalam iring-iringan juga bertambah pada tahun ini.
“Biasanya hanya bregodo lombok ijo, lombok abang, dan kalinyamat yang berasal dari Pandeyan, kali ini ada juga bregodo dari kampung tetangga seperti Sorosutan dan Warungboto,” paparnya.
Pada kirab kali ini Atraksi barongsai juga ditampilkan mengingat terdapat pegiat kesenian barongsai di Pandeyan dan diajak untuk berpartisipasi.
Berdasarkan sejarah, Pandeyan merupakan lokasi para pande besi yang membuat alat untuk persenjataan maupun pertanian semasa Kerajaan Mataram. (Han)