Syawalan dengan Jajaran Pemkot Yogyakarta, Sultan HB X Ajak Sambut Bandara Baru

Gubernur DIY Sri Sultan HB X didampingi Gusti Kanjeng Ratu Hemas bersyawalan bersama jajaran Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta. Syawalan dihadiri oleh kepala SKPSD di Lingkungan Pemkot, Forkompinda, Tokoh masyarakat, LPMK, ketua RW dan RT se-Kota Yogyakarta, serta para mantan Walikota, Rabu, (12/7).

Ikrar Syawalan dibacakan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti didampingi istri Tri Kirana Muslidatun dilanjutkan dengan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan halal bi halal ditandai dengan jabat tangan dengan Sri Sultan. Seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta nampak berbaris rapi menunggu giliran bersalaman dengan Gubernur DIY.

Dalam ikrar syawalan, Walikota Yogyakarta  Haryadi Suyuti mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta serta warga masyarakat Kota Yogyakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, mohon maaf lahir dan batin kepada Gubernur DIY.

“Silaturahmi dan halal bil halal 1438 Hijriyah ini merupakan yang pertama bagi saya dan Bapak Heru Poerwadi, sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota,” tutur Wali Kota.

Untuk itu, sambungnya, dukungan dan arahan dari Bapak Gubernur, seluruh jajaran Pemda DIY, koordinasi dan kerjasama yang sinergis antara unsur eksekutif, legislative, yudikatif dan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat Kota Yogyakarta sungguh kami harapkan agar kami mampu menunjukkan kinerja terbaik kami selama mengemban amanah sebagai walikota dan wakil walikota sampai lima tahun ke depan.

Wali Kota memaknai syawalan ini sebagai momentum tepat bagi Pemkot untuk lahir kembali membangun komitmen baru melahirkan berbagai hal yang selaras dengan kebijakan Gubernur DIY yang diamanatkan pada pelantikan Wali Kota lalu.

Wali Kota menyebut komitmen yang pertama adalah menyangkut visualisasi wajah Kota yang lebih baik meliputi tata ruang, ketertiban, dan kebersihan.

“Hal itu telah kami buktikan dengan penataan kawasan Pasar Kembang sebagai Pedestrian yang menghubungkan Stasiun Tugu dengan Pedestrian Malioboro,” terangnya.

Sementara itu komitmen yang kedua, lanjutnya, menyangkut kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta berkaitan dengan hadirnya bandara New Yogyakarta International Airport  di Kulonprogo dan pusat pengembangan pariwisata di sisi selatan DIY.

“Dimana hal ini telah kita antisipasi dengan merumuskan Rencana Aksi melalui, penataan jalan protokol, pelayanan hotel yang berkualitas, moda transportasi yang memadai, atraksi budaya dan pasar wisata dengan wajah baru,” jelasnya.

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutanya mengajak seluruh jajaran Pemkot Yogyakarta beserta masyarakat untuk memperhatikan persoalan-persoalan sosial yang belakangan mengancam generasi muda di Yogyakarta.

Sri Sultan menyoroti maraknya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak muda dan pelajar belakangan ini. Untuk itulah, Ia mengajak seluruh orang tua memperhatikan perilaku dan pergaulan anak-anaknya.

“Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan sekolah, karena yang memiliki kapasitas mendidik secara penuh adalah orang tua. Lakukanlah komunikasi yang baik dan juga pengawasan terhadap pergaulan mereka,” pesan Sri Sultan.

Selain itu, Sri Sultan juga mengajak untuk mempersiapkan diri menghadapi kehadiran bandara international baru Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA). Menurutnya, Yogyakarta sebagai ibu kota Provinsi DIY harus mempersiapkan diri dengan standarisasi pelayanan yang baik kepada wisatawan.

Sultan berharap kedepan tidak ada lagi peristiwa “Nutuhuk” yang terjadi belakangan ini. Ia mengambil contoh adanya oknum pedagang di Malioboro yang aji mumpung menarik harga tinggi dari wisatwan saat musim lebaran kemarin.

“Tinggalkan budaya nuthuk seperti itu, kita harus bisa mengikuti perkembangan yang ada tidak bisa mundur lagi. Harus ada standarisasi pelayanan sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi,” imbuhnya. (Tam).