Semangat Golong Gilig Ala Kampung Dipowinatan

Kampung Wisata Dipowinatan Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan Kota Yogya, Jumat sore (18/8) sukses menggelar Upacara Merti Golong Gilig. Upacara adat ini diikuti ratusan warga partisipan dari RW 1, 2, dan 3 kawasan tersebut. Para pengunjung ataupun wisatawan tumpah ruah menikmti acara tersebut.

Ketua  kampung wisata Dipowinatan, Sigit Istiarto menjelaskan sebagai kampung wisata, tiap tahun Dipowinatan rutin menggelar acara pasar rakyat dan karnaval Merti Golong Gilig. Kegiatan ini adalah sebagai simbol kebersamaan warga untuk bersatu-padu berkarya memajukan Kampung Dipowinatan.

“Acara tahun ini digelar sebagai wujud syukur perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Karnaval atau pawai diikuti oleh sedikitnya enam kelompok bergodo atau pasukan Dipo Satrio dengan rute mengelilingi kampung wisata Dipowinatan,” ujarnya.

Ia mengatakan jika kegiatan merti golong gilig di Dipowinatan sudah digelar sejak 2010 yang ditujukan untuk memeriahkan acara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Merti Golong Gilig kali ini tampil lebih meriah dengan digelarnya fragmen tari yang mengisahkan kemenangan kebaikan atas kejahatan” ungkapnya

fragmen tari tersebut, katanya, menggambarkan niat warga Kampung Dipowinatan untuk bersatu menghadapi berbagai gangguan. Semangat persatuan dari seluruh warga tersebut juga disimbolkan dengan mengikat sapu lidi secara bersama-sama oleh unsur pengurus kampung dengan jajaran pemerintah daerah.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada acara tersebut datang dan menikmati merti Golong Gilig ini berkesempatan menancapkan bendera Merah Putih sebagai simbol semangat kesatuan dan kebangsaan.

Ia mengatakan jika Kampung Dipowinatan adalah sebuah Kampung yang berbeda dari kampung - kampung lainnya yang ada di Yogya, Menurutnyanya Dipowinatan mempunyai ke-khasan tersendiri.

“Bila orang tidak tahu sepintas Kampung Dipowinatan tak jauh beda dengan kampung - kampung lainnya di Kota Yogya. Namun bila dilihat lebih dalam lagi kampung ini memiliki kekhasan tersendiri. Selain lingkungannya bersih, warganya ramah dan memiliki kepedulian menjaga budaya yang dimiliki” katanya.

Ia berharap agar warga kampung tersebut selalu terbarui semangatnya dalam menjaga semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan.

“Saya harap agar sesama warga hidup guyub rukun dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan membangun wilayah”katanya.

Pada merti tersebut warga juga menyiapkan gunungan golog gilig yang terbuat dari bakpao dan arem-arem. Kedua jenis makanan tersebut merupakan kuliner khas Dipowinatan.

Gunungan tersebut kemudian dikirab keliling kampung dan di akhir acara diperebutkan oleh seluruh masyarakat untuk disantap bersama. (Han)