Walikota dan Walikota Jogja Tinjau Tiga Proyek Pemkot Yang Sedang Dikerjakan
Walikota H. Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu, (23/08/2017) didampingi oleh Sisten II Sekda Kota Yogyakarta Ir. Aman Yuriadijaya , Kepala PUPK, kepala Dinas Pendidikan, dan Kepala Dalbang melakukan peninjauan ke tiga buah proyek yang sedang dikerjakan. Ketiga proyek itu adalah pembangunan saluran irigasi di jalan Kenari, renovasi gedung sekolah dasar (SD) wilayah Tegalpanggung dan renovasi gedung Kantor kecamatan Wirobrajan.
Walikota dan rombongan lebih dahulu meninjau pengerjaan saluran drainase atau saluran irigasi di jalan Kenari. Pemkot Yogyakarta mengganti konstruksi saluran drainase yang semula hanya menggunakan konstruksi batu kali dengan kontruksi Box Culvert yang memiliki kekuatan yang sangat baik. Menurut Walikota satu buah Box Culvert ini dapat menahan beban lebih dari 42 ton.
Walikota Yogyakarta menjawab pertanyaan mengapa proyek pembangunan irigasi seperti itu dibangun pada saat menjelang datang musim penghujan. Menurutnya, dikarenakan proses pelelangan yang berjalan cukup panjang. Dikatakan, Pemkot Yogyakarta tidak gegabah dalam menentukan kontraktor atau penyedia jasa, tetapi memilih yang betul betul berkualitas. “Yang perlu dipahami bahwa proses pelelangan itu cukup panjang. Karena harus menentukan penyedia jasa atau kontraktor yang memang berkualitas,” ujar Walikota. Ditambahkan, prosesnya baru berjalan sekitar bulan Juli 2017. Hal ini juga disebabkan oleh keterlambatan dalam proses penetapan APBD. “Makanya kalau ada keterlambatan dalam proses ‘dok’-nya(penetapan) APBD , dampaknya bisa lebih panjang lagi,”tambah Walikota.
Walikota meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar kerja sama antara Tim anggaran Pemerintah Daerah mempercepat proses APBD. Pemkot Yogyakarta menargetkan pada bulan Desember atau akhir tahun ini sebahagian proyek fisik sudah mulai dilelang.
Walikota menjelaskan waktu pengerjaan proyek pembangunan saluran drainase di jalan Kenari maju lebih cepat sekitar satu bulan dari waktu yang tertera dalam kontrak. Hal itu kerena adanya kerja sama yang baik dari Dinas PUPKP dengan penyedia jasa. Percepatan itu, menurut Walikota membawa akibat positip, dimana ada efisiensi waktu dan efisiensi biaya sosial. Karena semakin lama, maka social costnya akan semakin tinggi. “Sebagai contoh pak Wawali mau ke kantor harus mutar-mutar jauh. Belum lagi kegiatan sekolah juga terganggu, kegiatan Halte Bus terpaksa tidak berfungsi selama sekian bulan. Tetapi dengan percepatan ini semua bisa berfungsi kembali. Sehingga anak sekolah tidak terganggu ,” ujar Walikota.
Sementara itu, Wakil Walikota menambahkan perbaikan pembangunan proyek drainase itu akan juga mengurangi titik genangan yang diakibatkan oleh banjir. “Karena saluran drainasenya bagus maka akan sangat mengurangi titik genangan air akibat banjir. Dengan demikian masyarakat yang melewati jalan itupun akan merasa aman dan nyaman,” timpal Wakil Walikota.
Kepala Dinas PUPKP menjelaskan saluran drainase dulunya berukuran 40 x 40 centimeter , namun sekarang diganti dengan Box Culvert yang diameternya lebih besar yakni 2 x 2 meter. Dengan ukuran saluran yang lebih besar itu, Agus berharap dapat menampung lebih banyak debit air yang masuk dan mengalirkan ke sungai Gajah Wong sebagai akhir pembuangan.
Sementara itu renovasi SD Tegalpanggung telah berjalan sekitar 70 persen. Renovasi yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp. 1,7 miliar itu direncanakan akhir November atau awal Oktober 2017 ini akan selesai. Sedangkan renovasi pembangunan kantor kecamatan Wirobrajan baru berjalan kurang lebih 25 persen. (@mix)