Kerangka Batas Kota Jalan Solo Dipasang Kembali, Walikota: Akan Jadi Ikon Selfie Baru Di Kota Jogja

Kerangka gapura batas kota Yogyakarta  yang berada di jalan Solo sudah kembali dipasang pada posisinya.  Proses pengangkatan dan pemasangan yang dilakukan mulai pukul 23.00 wib hingga 05.00  pagi tadi berjalan lancar dan aman. Walikota Yogyakarta ikut menyaksikan jalannya pengangkatan dan pemasangan kerangka gapura yang diperkirakan seberat  3,8 ton itu. Pengangkatan dilakukan dengan menggunakan alat berat.

Walikota Yogyakarta mengatakan kehadirannya di lokasi untuk menyaksikan dan sekaligus memastikan proses pemasangan kerangka batas kota berjalan lancar, aman dan selamat. “Pada hari ini tanggal 24 Agustus 2017 Kamis malam atau malam Jumat, saya melihat langsung proses pemasangan kembali gapura batas Kota di jalan Adisucipto atau jalan Solo, untuk memastikan bahwa proses pemasangan itu bejalan dengan aman, lancar dan tertib. Alhamdulillah semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Kerangka Gapura sudah pada posisinya,” ujar Walikota.

Walikota menyeritakan bahwa semula dirinya tidak dapat membayangkan bagaimana sulitnya mengangkat kerangka yang terbuat dari besi dan memiliki berat 3,8 ton itu.  Kerangka yang semula berada di sisi utara  jalan harus dingkat dengan peralatan berat  hidrolik  melewati  kabel listrik dan alat komunikasi. Dirinya mengapresiasi para penyedia  jasa yang berhasil mengangkat  kerangka gapura dengan lancar, tertib dan aman. “Saya mengapresiasi teman-teman semua  khususnya pada penyedia jasa yang melaksanakan ini dengan baik. Salut buat mereka,” tambah Walikota.

Walikota mengatakan  gapura batas kota ini akan dipercantik  sehingga  menjadi ikon  baru di Kota Yogyakarta. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian ikon  batas kota  untuk warga masyarakat dari luar Kota Yogyakarta menuju masuk ke wilayah kota Yogyakarta,” imbuhnya.

Dia menjelaskan  gapura itu akan diberi ornamen yang menarik dengan penataan lampu yang indah , sehingga menjadi daya tarik bagi siapa saja yang masuk ke Kota Yogyakarta. “Disain sebagaian besar tidak mengalami perubahan. Cuma akan diberi lampu  yang indah dan akan dianggarkan pada anggaran berikutnya.  “Pokoknya akan dipercantik  dan ini akan menjadi tempat selfie baru untuk warga masyarakat di kota Yogyakarta. Jadi bukan saja sebagai penanda batas kota tetapi menjadi  ikion bagi swafoto  warga masyarakat yang masuk ke Kota Yogyakarta. Ornamen pada gapura disesuaikan dengan kekhasan Yogyakarta dan meberi warna pada nilai nilai ke-Yogyakarta-an.  ,” terarng Walikota.

Walikota menjelaskan  dari batas aspal (tanah) ke ujung bawah konstruksi   gapura setinggi 9 meter. Menurtnya, ketinggian ini sudah aman untuk kendaraan konstruksi alat berat  yang melintasi wilayah itu. “Ini sudah diperhitungkan dengan matang dan sudah mengantisipasi mobil  truk atau apa yang masuk ke wilayah kota Yogyakarta. Sebagai penanda dan sebagai pembatas  bagi konstruksi alat berat yang masuk ke kota Yogyakarta. Batas ketinggian maksimal 9 meter  itu artinya kita juga memberi batasan bagi alat berat yang masuk ke kota Yogyakarta  dengan ketinggian maksimal 9 meter.

Sementara itu, Agus Tri Haryono, Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta  menambahkan konstrusksi kerangka atas seberat 3,8 ton. Semuanya terbuat dari  bahan besi. Sedangkan total keseluruhan konstruksi gapura mencapai berat  5 ton.  

Agus mengatakan proses pemasangan gapura akan berlangsung dari jam 23.00 hingga pukul 05.00 pagi. Saat pemasangan berlangsung penggal jalan dari pertigaan depan Kampus UIN hingga perempatan jalan menuju Gejayan ditutup sementara. (@mix)