SMPN 8 Yogyakarta Siap Maju Tingkat Provinsi
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Yogyakarta berhasil mewakili Kota Yogya dalam mengikuti Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat DIY tahun 2017. Kepala Sekolah SMPN 8 Yogya Nuryani mengungkapkan rasa syukurnya karena kerjasama yang baik antara guru, orangtua dan murid berbuah manis.
“Tidak lah mudah menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan apabila tidak ada peran serta orangtua, murid dan guru. Kerjasama ini terkait kepedulian menjaga kebersihan sekolah.” Katanya di aula SMPN 8 Yogya, Rabu (18/10).
Ia berharap melalui lomba Sekolah Sehat ini SMPN 8 Yogya dapat mewujudkan kehidupan yang bersih, cerdas dan sehat di lingkungan sekolah. “Bukan sekedar ingin mendapatkan gelar juara saja, tetapi kami pun berusaha agar para warga sekolah juga memiliki kehidupan yang bersih dan sehat,” harapnya.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah berkomitmen untuk terus mewujudkan Kota Yogya sebagai kota pendidikan yang berkualitas.
Menurutnya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk membangun kesehatan di lingkungan pendidikan.
“Kondisi lingkungan sekolah yang sehat diharapkan dapat memperlancar proses kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai target kualitas pendidikan terbaik yang dapat kita perjuangkan dan usahakan bersama, dengan melibatkan berbagai stakeholder pendidikan di Kota Yogya” ungkapnya.
Ia menambahkan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat tentunya harus didukung perilaku hidup yang sehat dan bersih. Untuk itu, lanjutnya, selain melalui keluarga sebagai pilar utama, sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan wahana yang efektif untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat yang sadar akan kesehatan dan kebersihan.
“Salah satunya melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan program pokoknya yakni Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat” katanya.
Baginya lomba Sekolah Sehat memang merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kesadaran bagi kita semua, baik bagi siswa, para guru dan staf, serta orangtua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri beserta lingkungannya.
“Manfaat terpenting dari lomba ini bukanlah pencapaian akan kemenangannya, akan tetapi yang terpenting adalah warga sekolah menjadi sadar akan pentingnya sekolah yang bersih dan sehat untuk kebaikan bersama” tegasnya.
Dengan kondisi sekolah yang bersih dan sehat, Ia berharap nantinya pola hidup sehat tidak hanya terbangun di sekolah saja, akan tetapi akan berkembang ke lingkungan rumah, kemudian di kampung dan akhirnya tertanam pola hidup sehat dan menyebar ke seluruh masyarakat Kota Yogyakarta.
Ia berharap Sekolah Sehat bukan saja menjadi komitmen pemerintah saja , tetapi menjadi standard pengelolaan sekolah di Kota Yogyakarta.
“ Harapan saya, Sekolah Sehat bukan saja menjadi komitmen pemerintah saja , tetapi menjadi standard pengelolaan sekolah di Kota Yogyakarta. Minimal Sekolah Sehat menjadi sebuah standard yang ada di institusi sekolah yang ada di Kota Yogyakarta,” harapnya.
Arni salah seorang siswa SMPN 8 mengatakan kegiatan disekolahnya yang berkaitan dengan sekolah cukup banyak. “ Di sini ada UKS, ada pengolahan sampah oleh siswa, penghijauan, pemeliharaan tanaman, pola hidup sehat dan bersih (PHBS) dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kami juga diajari untuk mencintai tanaman dan pepohonan. Disini, kami juga dilarang keras merokok dan menggunakan narkoba,” jelas seorang siswi kelas 8 tersebut.
Ketua Tim Juri LSS DIY 2017, Surti Raharyanto menyampaikan penilaian di tingkat DIY Mekanisme hanya rechecking. Selain itu, lanjutnya, penilaian juga melihat seberapa besar peran guru dalam mengintegrasikan pengetahuan kesehatan dengan mata pelajaran di kelas.
“Dengan demikian, pengetahuan siswa dan peran guru dapat saling melengkapi sehingga penanaman nilai-nilai kesehatan dapat terinternalisasi secara menyeluruh” jelasnya.
Poin penilaian selanjutnya adalah peran pemerintah kota dalam mendukung implementasi sekolah sehat. Ia meyakini jika Pemkot Yogya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kepala sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat.
“Komitmen sekolah dan Pemkot harus seimbang. Harus maksimal. Kalau hanya sekolah saja tidak mungkin,” ucapnya. (Han)