Kini Semua Pelaku Usaha Bisa Dapatkan Modal

Kini bantuan pinjaman modal tidak hanya menyasar pada pelaku usaha menengah keatas saja. Namun bantuan modal kini bisa dirasakan pengusaha sangat kecil melalui program kredit Ultra Mikro alias UMi. Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi pun berharap kredit Ultra Mikro (UMi) bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Kota Yogyakarta.

Program Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah tersebut bertujuan untuk  mengurangi tingkat kemiskinan. Sebab, sasaran pembiayaan ini adalah usaha mikro yang selama ini belum terjangkau oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Heroe menyebut ada 23.000 pelaku UMKM yang tersebar di Kota Yogyakarta. Hal ini merupakan potensi besar dalam memajukan geliat ekonomi di Kota Yogyakarta melalui usaha berbasis kerakyatan. Ia pun mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan program tersebut.

“Dalam memajukan UMKM menjadi kekuatan ekonomi, tidak dapat dipungkiri bahwa pembiayaan perbankan menjadi salah satu faktor jatuh bangunnya UMKM,” ujar Heroe saat membuka sosialisasi pembiayaan Ultra Mikro di Hotel Phoenix Yogyakarta, kamis (19/10) pagi.

Menurut Heroe hal tersebut diakibatkan kendala permodalan pada lembaga. Diantaranya, kesulitan dalam menyajikan proposal usaha yang feasible, minimnya akses informasi kredit perbankan, serta persyaratan lain yang sulit dapat dipenuhi pelaku UMKM.    

“Prinsip kehati-hatian bank juga dapat menurunkan risiko terhadap kredit bermasalah namun disisi lain dapat mempersempit ruang gerak UMKM untuk mengembangkan kapasitas usahanya,” tandasnya.

Heroe pun menegaskan yang terpenting dari program pembiayaan ini adalah menghindarkan pelaku usaha dari jeratan rentenir.

Heroe berharap Kredit Usaha Rakyat maupun Pembiayaan Ultra Mikro dapat memberikan angin segar bagi pengembangan UMKM Kota Yogyakarta sehingga mampu meningkatkan modal kerja dan menambah kapasitas produksi.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi DIY Ludiro menjelaskan, tahun 2017 jumlah akad KUR se-Indonesia mencapai Rp.33,69 triliun dengan jumlah debitur 1,44 juta orang. Jumlah debitur KUR di DI Yogyakarta sendiri mendapai 37.328 orang dengan nilai akad Rp.947,49 miliar.

Sehingga, sambungnya, Program Kredit UMi tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM di DI Yogyakarta.

“Skema ini memberikan kredit modal dengan plafon maksimal Rp.10 juta per orang berbunga ringan di kisaran 2% hingga 4%. Dan akan disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB),” urainya.

Ludiro menjelaskan saat ini telah terdapat kredit Umi yang telah disalurkan melalui produk kreasi Umi dari Pegadaian, Mekaar dari PNM serta produk-produk pembiayaan dari lembaga linkage seperti Koperasi Mitra Dhuafa, Koperasi Abdi Kerta Rahardja, Koperasi Syariah BMT Sidogiri, dan BMT Bina Ummat Sejahtera. (Tam)