Wawali Minta Panwascam Profesional

Sebanyak 42 anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se-Kota Yogyakarta resmi dilantik oleh Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Yogyakarta di Grha Pandawa Kompleks Balai Kota, selasa (14/11).

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun meminta para anggota Panwascam yang telah dilantik bisa bekerja secara profesional, independen dan menjaga netralitas dalam mengawasi setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu 2019.

“Sebagai anggota Panwascam jangan sampai melakukan “tawar menawar” terhadap sebuah pelanggaran,” tegas Heroe.

Untuk itu, Heroe mengajak untuk berpegang pada peraturan perundang-undangan dalam menyelesaikan permasalahan pemilu.

“Jadikanlah hukum sebagai Panglima tertinggi dalam menyelesaikan konflik di setiap tahapan proses Pemilu,” tandasanya.                                             

Dengan profesionalisme kerja tersebut, Heroe yakin Panwas mampu menjadi bagian dalam mengembangkan tradisi demokrasi yang santun dan beradab sesuai dengan kearifan budaya Kota Yogyakarta.

Heroe berharap Panwaslu menjadi garda terdepan sekaligus menjadi motor penggerak kesuksesan pemilu 2019 mendatang.

“Panwaslu menjadi sumbangan yang berharga dalam upaya menegakkan demokrasi. Menjadi bagian dari proses pembelajaran politik masyarakat melalui proses Pemilu di Kota Yogyakarta yang lancar,” jelasnya.

Selain itu Heroe juga mengajak anggota panwascam untuk belajar dari pelaksanaan pemilu sebelumnya. Mempelajari kembali apa yang menjadi pemicu terjadinya masalah.

“Tugas Panwascam adalah mencegah akan terjadinya pelanggaran. Jangan sampai ada pembiaran akan terjadinya pelanggaran,” jelasnya.

Ia menegaskan, bahwa mencegah lebih baik daripada menyelesaikan pelanggaran yang ada. “Pelanggaran yang dilakukan tentu akan sangat menguras tenaga, waktu dan emosi, maka pencegahan lebih baik dilakukan,” ucapnya.

Ketua Komisioner Panwas Kota Yogyakarta Iwan Ferdian menuturkan, dengan formasi tiga orang pada kecamatan tentu akan memberikan pengawasan yang maksimal. Namun ia menutur para anggotanya untuk tetap solid pada masing-masing kecamatan.

Ia mengingatkan bahwa pemilu tahun 2019 akan sangat menguras tenaga karena kali pertama dilakukan di Indonesia. “Panwascam adalah ujung tombak pengawasan karena bersinggungan langsung dengan masyarakat,” tandasnya.

Selain bertugas mengawasi, Iwan juga menuntut anggotanya untuk berperan aktif meningkatkan partisipasi masyarakat untuk turut membantu proses pengawasan. “Sehingga ketika ada pelanggaran masyarakat tidak enggan mengadukan,” imbuhnya.

Ia menambahkan, Panwas juga fokus untuk memastikan netralitas ASN dan Polri pada pemilu mendatang. “Silahkan bekerjasama dengan Forkompimka agar pemilu bisa berjalan secara kondusif dan lancar,” pungkasnya. (Tam)