ASEAN-ROK Film Leaders Incubator: FLY 2017, Tegaskan Yogyakarta Sebagai Kota Kreatif
Yogyakarta menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang dipilih sebagai tuan rumah ajang kompetisi film asean ASEAN-ROK Film Leaders Incubator: FLY 2017. Ajang adu bakat tersebut dibuka langsung Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di The Hall Hotel Gaia Cosmo Yogyakarta, senin (20/11).
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik ivent tersebut, menurutnya ajang tersebut semakin menegaskan Yogyakarta sebagi kota kreatif. Selain itu, menurutnya ajang ini akan memotivasi anak muda Yogyakarta untuk mengasah ide kreatifnya.
“Ajang ini mempertemukan talenta-talenta muda seluruh asean yang mempunyai minat memproduksi film sehingga menjadikan kota Yogya sebagai pijakan profesi mereka kedepan,” jelasnya.
Dan yang paling penting menurutnya adalah akan menjadikan Yogyakarta dikenal di masyarakat asean karena semua hasil produksi film disini nantinya akan diputar juga di negara masing-masing,” urainya.
Menjadikan nilai tambah yang luar biasa bagi yogyakarta dan kita yang ada di jogja harus mampu juga untuk mendorong anak-anak muda kita yang punya potensi disini juga ikut ditumpang disini itu kepentingan pemerintah kota kedepan kegiatan yang semacam ini untuk pemerintah kota yogyakarta”. Ujarnya
Ia berharap acara tersebut bisa memberikan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak. Khususnya bagi Indonesia, mampu menarik minat dan memotivasi anak-anak muda berproses dalam pembuatan film.
“Dan juga bisa melahirkan Filmmaker atau sineas-sineas muda berbakat yang tidak mementingkan keuntungan sendiri, tetapi juga dapat mengedukasi dan mendidik untuk kemajuan perfilman tanah air di dalam maupun di luar negeri,” tandasnya.
Direktur Busan Film Comission Choi Yoon, menyampaikan bahwa FLY memfasilitasi para pembuat film muda untuk mengambangkan bakatnya.
Acara ini diselenggarakan atas kerjasama antara Busan Film Commision-Busan Asian Film School (AFiS), Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Asean Film Commisions Network (AFCNet) serta Jogja-NETPAC Asean Film Festival (JAFF). Turut dihadiri oleh Direktur utama JAFF Budi Irawanto serta perwakilan dari AFIS,APROFI,AFCNet dan juga Ismael Basbeth.
“Proyek FLY menyoroti masalah yang selama ini diabaikan di Asia; ada banyak pembuat film muda berbakat yang kekurangan fasilitas dan akses pendidikan. FLY ingin memberi mereka kesempatan untuk bertemu dengan mentor-mentor dari industri film, baik yang akan membantu mereka dan mewujudkan impian mereka,” ucap Choi Yoon.
FLY 2017 ini mempertemukan para filmmaker dari negara-negara di ASEAN (Brunai, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filippina, Singapura, Thailand, Vietnam) ditambah perwakilan dari Korea Selatan.(Alvindra Rozali)