Mural WPAP Hiasi Fasad Depan Kantor Walikota Jogja, Walikota: Jadi Tempat Selfie Baru

Seni mural bergaya  WPAP atau Wedha’s Pop Art Potrait menghiasi dua sisi kantor Walikota Yogyakarta. Mural yang menggambarkan filosofi konsep tata ruang DIY yang terhubung   garis imajiner gunung Merapi, Tugu Pal Putih dan Kraton Yogyakarta  serta salah satu pusat transaksi ekonomi  tertua dan terbesar di Kota Yogyakarta Pasar Tradisional Beringharjo terpampang apik di sisi kanan dan kiri fasad depan bangunan. Karya seni  mural dari seniman Helly Mursito dan kawan kawan ini nantinya akan menjadi arena selfie baru bagi pengunjung, tamu dan siapa saja yang datang ke Balaikota Yogyakarta. Untuk mengawalinya Walikota mengajak Wakil Walikota Heroe Poerwadi dan Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Sujanarko, SE. ber-selfie bersama di depan mural.

Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti  mengatakan  karya seni mural itu akan menjadi tempat selfie baru bagi  mereka yang berkunjung ke Balikota Yogyakarta.  Dirinya  berharap seni  gambar  mural tidak hanya berada di Balikota Yogyakarta saja, tetapi juga di kantor kantor kecamatan. 

Haryadi  berpesan kepada para camat yang memiliki  ruang kosong  untuk mendaftar ke Tata Pemerintahan . Nanti secara bergantian atau paralel akan dimural sesuai dengan objek tema yang pas dengan  wilayah masing-masing.     “Bukan saja di Balaikota (Jogja). Camat yang punya ruang kosong, bisa digambar seperti itu dengan objek yang di wilayah kecamatan masing-masing,” ujar Haryadi.   

Ditambahkan, setiap  gambar yang akan dimural  harus dikonsultasikan dahulu ke Helly  Mursito untuk selanjutnya dikerjakan oleh seniman  yang ada di wilayah.  Tujuan adanya seni mural digambar di didning tembok kantor kecamatan agar warga masyarakat yang datang mengurus keperluannya di kecamatan  mendapatkan suasana baru yang bersih, indah dan nyaman dengan melihat seni  mural yang ditampilkan.  “Orang datang ke kecamatan tidak hanya melihat isinya hanya pelayanan . Ambil spot tertentu yang bisa digambar, Namun harus ada seninya, ada kebersihanya,” ujar Walikota.

Sementara itu, Wakil Walikota  Yogyakarta, Drs. Heroe Poerwadi menambahkan  Pemkot Yogyakarta berencana  membuat mural  berbentuk relief pada pagar  kompleks Balaikota. Relief yang dimunculkan bercerita tentang sejarah dan peristiwa penting yang terjadi di Yogyakarta.  “Depan pagar Balaikota (Yogyakarta)  akan digambari mural yang menandai tentang momen penting di Yogyakarta. Muralnya berbentuk relief. Mural tentang sejarah berdirinya Kota Yogyakarta, 6 jam di Jogja, pertempuran merebut Kotabaru, Serangan Oemum 1 Maret 1949) dan segala macam,” terang Heroe.

Heroe  menjelaskan, pada hari-hari  tertentu, relief itu bisa dikunjungi  para siswa sekolah (SD). Walikota atau Wakil Walikota  akan secara bergantian  bertindak sebagai pemandu untuk menerangkan kepada mereka sejarah  dan momentum apa yang ada di mural relief itu.  Heroe akan memerintakan kepada Dinas Pendidikan untuk  mengoordinasikan jadwal kunjungan anak sekolah tersebut.

Helly  Mursito, ketua paguyuban  seni mural yang  diberi kesempatan Walikota untuk menjelaskan karya seni mural mereka menuturkan  bahwa peristiwa memural tembok kantor walikota merupakan pengalaman  mereka yang pertama . “Ini adalah pertama kali tembok Walikota di Indonesia yang boleh dimural. Sepengetahuan kami seperti itu. Karena selama ini kami mengerjakan mural belum pernah di tembok kantor  resmi pemerintahan . Biasanya kami mengerjakan di gedung swasta. Belum di Pemerintahan apalagi di kantor Walikota.  Dan ini sebagai yang pertama kali di Indonesia,”tegasnya.

Helly sangat berterima kasih kepada bapak Walikota dan Wakil Walikota yang membolehkan tembok kantornya untuk dimural. “Terima kasih jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta memercayakan  pengerjaan mural ini kepada kami,” tambah  Helly.

Secara visual, kata Helly, mural sebelah kanan menggambarkan keadaan Jogja. Ada gunung Merapi, Tugu dan Kraton yang divisualkan secara warna warni.  Ini menggambarkan keadaan Jogja yang sangat . Sedangkan mural sebelah kiri menggambarkan  simbol pusat kegiatan ekonomi di kota Yogyakarta, Pasar Tradisional Beringharjo Yogyakarta.

Pada kesempatan itu pula Walikota meresmikan dan menandatangani prasasti beberapa proyek pembangunan Pemkot Yogyakarta berupa rehabilitasi kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian, Kantor Klurahan Pakuncen, Kantor Kelurahan Baciro, dan Kelurahan Suryodiningratan.  Walikota berpesan agar gedung yang baru direhabilitasi ini dirawat, dan dipergunakan dengan baik. Dirinya menghimbau agar gedung itu selalu dijaga kebersihannya, hingga ke toilet.  Penandatanganan disaksikan oleh kepala OPD penerima manfaat. (@mix)