198 Penjaga Masjid Kurang Mampu Terima Bantuan

Sebanyak 198 penjaga masjid kurang mampu yang berada di wilayah Kota Yogyakarta menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta, rabu (6/12). Total dana yang dicairkan pada pentasyarufan tahap kedua tersebut mencapai angka Rp.69.300.000.

“Bantuan ini kami berikan dalam bentuk buku tabungan dan ATM BPD Syariah sebagai mitra kami dalam penyaluran ini. Masing-masing diberikan bantuan sebesar Rp 350,” kata Wakil Ketua II Bidang Pentasyarufan dan Pendayagunaan Zakat Baznas Kota Yogyakarta Adi Suprapto.

Ia menuturkan, dana yang disalurkan pada tahap kedua tersebut merupakan bantuan dari BAZIZ PT. BPD DIY.

“Tujuan program ini adalah untuk membantu kaum dhuafa khususnya dalam hal ini adalah para penjaga masjid di Kota Yogyakarta,” jelasnya.

Ia berharap bantuan ini bisa membantu meringankan beban perekonomian para penjaga masjid dhuafa. Selain itu, Adi menekankan bahwa bantuan ini diharapkan juga bisa memberikan motivasi kepada para pejaga masjid.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutanya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Umum Tri Widianto mengajak para penjaga masjid untuk senantiasa merawat, menjaga dan memakmurkan masjid dengan sebaik-baiknya.

“Karena hal tersebut apabila dilakukan dengan penuh keikhlasan akan mendatangkan pahala yang sangat besar dari Allah subhanahu wa ta’ala yang akan menambah timbangan amal kebaikan di yaumul hisab nanti,” tandasnya.      

Selain penyaluran bantuan kepada penjaga masjid, Baznas juga mengadakan peringatan maulud Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.

Terkait hal tersebut, Haryadi Suyuti menuturkan, peringatan maulid nabi oleh umat muslim biasa dijadikan sebagai moment untuk selalu mengenang dan meneladani Sang Rasul.

“Meneladani di sini tidak saja terhadap risalah yang dibawa beliau bagi seluruh umat manusia, tetapi juga terhadap kepribadian beliau yang memang mencerminkan risalah yang dibawanya,” imbuhnya.

Ia pun mengajak untuk mengaplikasikan kehidupan pribadi dan keteladanan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dalam kehidupan nyata dalam keluarga dan masyarakat.

“Juga bagi kita selaku aparatur negara dan pelayanan masyarakat, yang harus mampu meningkatkan komitmen pengabdian dengan dilandasi iman dan taqwa,” pungkasnya. (Rizka Nurfadillah/Tam)