Musrenbang, Gondokusuman Fokus Tekan Angka Kemiskinan
Kecamatan Gondokusuman bertekad potong angka kemiskinan dengan melakuan sejumlah upaya, hal tersebut mendakak menjadi prioritas mengingat angka kemiskinan di Kota Yogyakarta mencapai angka 8,7 persen.
“Kami merespon angka tersebut dengan melakukan upaya pengentasan kemiskinan di wilayah Gondokusuman,”ucap Camat Gondokusuman Jalaludin pada Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) 2019 di Hotel Horison, kamis (8/2).
Ia menyebut, jumlah penduduk di wilayah Gondokusuman saat ini mencapai 42285 jiwa. Dengan pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS) sebanyak 5500 jiwa.
“Prosentase jumlah peduduk miskin yakni 13,15%, sehingga setiap 100 orang terdapat 13 orang miskin,” urainya.
Ia menargetkan angka kemiskinan di Gondokusuman turun sebagaimana target Walikota yakni 8 orang dari 100 orang. “Sehingga PR kami tinggal 5 orang saja, semoga aja 2019 target tersebut terlampaui,” imbuhnya.
Hal tersebut mendapat respon positif dari Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Ia memastikan Pemkot tetap akan memperhatikan warga miskin dengan memberikan program pemberdayaan sehingga warga tersebut tidak lagi masuk kategori warga miskin.
Data warga miskin di Kota Yogyakarta sesuai dengan jumlah pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) sebanyak 18.651 kepala keluarga (KK) atau 60.215 jiwa.
Pemegang KMS selama ini dapat bantuan dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga santunan kematian.
Heroe menyebut anggaran pengentasan kemiskinan 2018 sebesar Rp 92 miliar. Jumlah tersebut murni dari APBD Kota Yogyakarta, belum termasuk bantuan program dari Pemda DIY dan pemerintah pusat.
Heroe meminta semua program di Gondokusuman berbasis pada prinsip gandeng gendong terlebih untuk mengentaskan kemiskinan.
Selain menyoroti kemiskinan, Heroe juga meminta Kecamatan Gondokusuman untuk menghidupkan kampung sebagai basis pembangunan Melalui program do it kampung.
“Do it kampung yang intinya nanti kampung melaksanakan program dari anggaran yang selama ini dikelola tingkat RW, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang masih pra sejahtera,” sambung Heroe.
Ia berharap tiap kelurahan di Gondokusuman memiliki program kegiatan. Sehingga banyak kegiatan di masyarakat yang bisa tumbuh. Ia mencontohkan adanya predikat kampung yang telah ada selama ini untuk dikembangkan lagi.
“Sekarang ini yang kita minta kelurahan membuat RPJM hingga 2022 mendatang, sehingga kedepan mau membentuk apa sudah jelas persiapannya,” tandasnya. (Dwi Parwati/Tam)