Dinas Kebudayaan Kota Yogya Terus Dorong Masyarakat Untuk Lestarikan Sejarah
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta melalui Seksi Sejarah menyelenggarakan kegiatan “Seminar Sejarah” dengan tema "Peranan Dapur Umum Pada Masa Revolusi Di Kota Yogyakarta Tahun 1945-1949".
Seminar ini digelar pada Kamis (22/2) di Sekar Kedhaton, Kotagede. Kegiatan seminar sejarah dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu Nur Aini Setiawati Dosen (Fakultas Ilmu Budaya UGM), Sri Retna Astuti (Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi DIY), Juwariyah (Pelaku Sejarah).
Salah satunya sejarah yang ada di Kota Yogyakarta adalah Dapur Umum. Menurut Kepala Seksi Sejarah Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Tri Sotya Atmi, Dapur Umum adalah tempat yang telah melayani para prajutit untuk memenuhi kebutuhan pangan pada masa perjuangan.
“Selain melayani kepentingan para pejuang dapur umum juga menyediakan makanan bagi pegawai negeri yang tidak dapat pulang karena adanya halangan saat menjalankan tugas Negara” katanya..
Pada seminar tersebut Ia menjelaskan tentang kisah perjuangan hidup pada masa penjajahan Belanda masa itu sebagian besar wanita ikut membantu para prajurit dengan mendirikan Dapur Umum.
Salah satunya Pelaku Sejarah yakni Juwariyah. Pada masa perjuangan Juwariyah adalah Kurir khusus yang di tugaskan sebagai pengantar surat dan juga membantu para anggota PMI.
“Kesadaran dari rakyat itu luar biasa, saat itu saling bergotong royong untuk memasak pada waktu itu, yang di masak sesuai apa yang ada seperti daging sapi, ikan, dan telur bebek. Alhamdulillah saat itu tidak kekurangan bahan pangan” ungkapnya.
Dengan adanya kesempatan ini Ia berharap mampu memberikan semangat dan motifasi untuk generasi muda agar melestarikan sejarah yang ada. (Hes)