Karnaval  Budaya Tandai Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Ke-13

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke -13  resmi dibuka  oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu, (24/02/2018) malam. Ribuan warga Jogja menyaksikan rangkaian acara itu. Pembukaan PBTY ini juga menjadi trending topic dimedia sosial.  

Gubernur DIY,  Sri Sultan HB. X dalam sambutannya mengatakan  kegiatan PBTY  sejalan  dengan visi  dan harapan bangsa terhadap persatuan dan kesatuan.   PBTY  menjadi wujud integrasi sosial  demi menuju Indonesia baru yang oebih  menyatu dan berkeadilan .

 Sri Sultan menambahkan budaya adalah  ciri suatu bangsa yang  diperoleh  melalui suatu proses belajar dan interaksi .  Proses berudaya  adalah proses  integratif dalam cara hidup yang bermakna.  “Budaya Indonesia sudah diikrarkan  pada Sumpah Pemuda  sebagai pengukuhan ita cita bersama. Sehingga adapat dikatakan, Bangsa Indonesia  telah mengukuhkan  pula identitas  budaya Tiongoa menjadi salah satu unsur pembentuk  bangsa  yang dipahat bersama dengan etnis lain yang ada di bumi pertiwi Indonesia,” ujar Sultan.

Sementara itu, Ketua umum Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-13 , Tri Kirana Muslidatun Haryadi Suyuti  melaporkan bahwa rangkaian kegiatan PBTY dimulai pada hari Sabtu, 24 Februari 2018 dan berakhir pada tanggal 02 Maret 2018. Pembukaan PBTY ke-13  ditandai dengan pawai Karnaval  budaya dari taman Parkir Abu Bakar Ali menuju Alun Alun Utara Kraton Yogyakarta.

Acara  pembukaan yang   dihadiri oleh  banyak tokoh dari pemerintah Pusat  dan Daerah serta  TNI, Polri, tokoh masyarakat, dan warga masyarakat itu berjalan cukup meriah. Atraksi yang disuguhkan diantaranya   tarian kolosal yang ditarikan oleh 100 penari, pertunjukan Liong, Dramband Gita Dirgantara dari Akademi Angkatan Udara Yogyakarta,  Maskot Shio Anjing,  pertunjukan Wushu, tari Edan edanan dan tari Nusantara. Para juara dalam Jogja Dragon Festival juga diberi kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya di depan tamu undangan dan penonton PBTY. Selain itu diserahkan pula piala dan uang pembinaan kepada para juara serta Piala Raja kepada pemenang pertama dari Banten.  

Pembukaan PBTY ke-13 diakhiri  dengan pertunjukan Liong Naga Batik yang  memiliki panjang 256 meter dan pesta kembang api. Untuk memainkan liong yang berat dan panjang itu panitia harus meminta bantuan 200 personil dari  Arhanud Angkatan Udara Yogyakarta dan beberapa personil TNI lainnya.

Menurut  Tri Kirana rangkaian  Pekan Budaya Tionghoa akan dipusatkan di wilayah Ketandan.  Selama sepekan, setiap hari akan diisi dengan berbagai kegiatan  budaya, kesenian, kuliner, kompetisi tari, dan pameran.  Pementasan Wayang China Potehi juga akan menghibur penonton. Ada wahana baru berupa taman lampion juga akan hadir fi PBTY ke-13 ini.

Pembukaan dan karnaval Pekan Budaya Tionghoa kali ini mendapat sambutan hangat dari warga masyarakat. Terlihat dari banyaknya warga yang memadati  jalur prosesi karnaval dari taman parkir Abu Bakar Ali hingga Alun Alun Utara.  Tahun ini panitia  membuatkan  panggung yang cukup representatif mengelilingi area pementasan , sehingga penonton dapat menikamti rangkaian acara dari awal hingga akhir dengan nyaman. Alhasil, penontonpun tetap berada hingga usai acara meskipun sempat diguyur hujan. (@mix)