Pemkot Yogyakarta Lakukan Penanggulangan Bencana Alam melalui Kampung Tangguh Bencana (KTB)

Pemkot Yogyakarta menyambut kunjungan kerja DPRD Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi rabu (14/3) di ruang bima. Dalam rangka mempelajari bagaimana Kota Yogyakarta menjadi salah satu kota penanggulangan bencana alam dengan membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB).

Kunjungan kerja tersebut dihadiri oleh  Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian Bejo Suwarno, Wakil ketua DPRD Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi Hardizal, rombongan anggota dari DPRD dan narasumber yang terkait dengan penanggulangan bencana alam.

Staf Ahli Walikota, Bidang Perekonomian Bejo Suwarno mengatakan, seperti yang kita ketahui kejadian gempa bumi 27 mei 2006 lalu menunjukkan belum adanya keisap siagaan seluruh warga dalam menanggap bencana.

Selain itu bencana juga terjadi pada tahun 2014 yaitu hujan abu vulkanik Gunung Kelud. Saat itu rumah sakit adalah salah satu yang berperan besar pada saat bencana alam terjadi.

“pada tahun 2007 peran Rumah Sakit sangat besar pada saat bencana alam terjadi di DIY, bahkan korban juga ikut rekontruksi dalam penanganan bencana alam tersebut.” ungkapnya.

Melihat kota Yogyakarta menjadi kota penanggulangan bencana alam, Pemerintah kota Yogyakarta membuat Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 3 tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana Daerah, yang merupakan pengganti Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 15 tahun 2009, tentang penanggulangan bencana daerah yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Pasal dalam Perda tersebut memuat tentang forum untuk mengurangi risiko bencana. Dimana anggota yang terkait dalam penanggulangan bencana antara lain adalah unsur pemerintah daerah, TNI dan POLR, dunia pendidikan, media massa, organisasi masyarakat sipil, dan dunia usaha.

Pemerintah juga membuat Kampung Tangguh Bencana (KTB) di wilayah kota Yogya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Yogya membentuk 75 kampung tangguh bencana dan di tahun 2018 akan menambahkan 15 KTB baru.

Bejo Suwarno mengatakan, selain membentuk kampung KTB juga akan melakukan evaluasi terhadap KTB yang sudah di bentuk, guna mengetahui bagaimana perkembangan kampung tersebut dari sisi kesiapsiagaan masyarakat masyarakat menghadapi bencana dan kondisi peralatan yang sudah diberikan.

“silahkan bisa di bandingkan dan diadobsi atau di replikasi mengenai cara kerja kami menangani bencana alam di kota Yogyakarta, salah satunya membentuk KTB yang ada di wilayah kota Yogya” ungkapnya. (Hes)