5 Kelurahan Di Kota Yogya Dikukuhkan Sebagai Kelurahan Tangguh Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya Bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melaunching 5 Kelurahan Di Kota Yogya sebagai Kelurahan Tangguh Bencana (Katana). Acara ini digelar di lapangan Ngadimulyo, Senin (19/3)
Lima Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pringgokusuman, Kelurahan Mantrijeron, Kelurahan Giwangan, Kelurahan Bausasran, dan Kelurahan Pakuncen.
Plt Kepala BPBD Kota Yogya, Agus Winarta mengatakan pengukuhan lima Katana ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara pihak pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli dalam pengurangan resiko bencana.
”Pengukuhan Kelurahan tangguh bencana ini sangat strategis bagi kita khususnya masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat,” katanya.
Menurutnya Katana tidak skadar memberi predikat Kelurahan semata, melainkan harus terukur salah satunya warga masyarakat yang sudah sadar bencana.
“Masyarakat satu sama lain harus paham apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana cara menghadapi ketika datang bencana,” tambahnya.
Ia menjelaskan Kota Yogya mulai membentuk kampung tangguh bencana sejak tahun 2013 dengan 10 kampung sebagai percontohan yang dilanjutkan pada 2014 dengan 20 kampung dan 25 kampung pada 2015.
“Pada tahun 2018 BPBD Kota Yogyakarta sudah membentuk 75 kampung tangguh bencana dan pada tahun ini juga akan ditambah 15 KTB baru sehingga nantinya semua Kelurahan/Kampung sudah berstatus sebagai Tanggap Bencana” ujarnya
Dijumpai usai meresmikan acara tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan dengan adanya Katana antisipasi dan penanggulangan bencana sejak dini akan efektif. "Masyaarakat harus ikut berperan aktif sesuai dengan kondisi wilayah masing--masing," katanya.
Wawali menjelaskan ancaman bencana di Kota Yogyakarta yang perlu diwaspadai adalah, bencana angin kencang, longsor, gempa, dan kebakaran.
Ia menegaskan agar seluruh warga Kota Yogya harus selalu waspada dan membekali diri dengan segala pengetahuan dan keterampilan antisipasi bencana.
Menurutnya dengan mitigasi dan adaptasi warga akan dapat mengetahui bencana sejak dini sehingga dapat mengurangi dan memperkecil dampak bencana.
"Kita harus selalu siaga, kita juga harus mengenali tanda-tandanya, Apalagi dengan kondisi cuaca seperti sekarang yang masih muncul hujan deras, angin dan longsor masih berpotensi," katanya.
Diakuinya, beban kerja BPBD Kota Yogya sudah cukup berat lantaran personel terbatas. Sehingga penanganan bencana harus berbasis masyarakat.
“Apalagi penanggulangan bencana membutuhkan waktu cepat guna menekan jatuhnya korban maupun kerugian material” tandasnya
Ia berharap melalui pengukuhan 5 Katana tersebut dapat memberikan motivasi kepada wilayah lain untuk beradaptasi dan melalukan mitigasi bencana, sehingga warga di wilayah siap dan tidak panik saat terjadi bencana. (Han)