Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Wiwara

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), senin (26/3) diruang Graha Pandawa.

Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan salah satu indikator bahwa sebuah koperasi sehat dan mampu menjalankan usahanya dengan baik. Di dalam RAT terdapat proses-proses yang sangat penting dan menentukan keberlangsungan koperasi seperti forecasting dan perencanaan bisnis atau kegiatan.

Rapat Anggota Tahunan juga memberikan kesempatan bagi pengurus untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban sekaligus menjadi forum di mana para anggota dapat memberikan kritik dan saran terhadap penyelenggaraan pengelolaan koperasi. 

Selain itu KPRI merupakan koperasi primer yang beranggotakan para pegawai negeri. Eksistensi KPRI “Wiwara” setiap anggotanya ikut berpartisipasi dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan dari masing-masing anggota.

Demikian pula dengan eksistensi KPRI “Wiwara” yang didirikan pada 28 Maret 1974 dengan tujuan utama yaitu memberikan kesejahteraan bagi anggota, hal ini juga sejalan dengan nama yang dipilih yaitu “Wiwara” yang bermakna Pintu atau Gerbang Kesejahteraan.

Namun demikian meskipun memiliki basis anggota yang merupakan karyawan Pemerintah Kota Yogyakarta hendaknya aspek invosi terus menjadi bagian integral dalam organisasi, tidak terkecuali bagi Koperasi. Diantaranya dengan melakukan diversifikasi usaha, pelayanan yang lebih professional, penerapan manajamen hospitality, tingkat suku bunga yang bersaing serta menjangkau anggota dengan basis teknologi.

Hal ini mutlak diperlukan sebab di era yang serba cepat saat ini masyarakat disuguhkan dengan beragam kemudahan dalam memperoleh akses barang dan jasa, sehingga apabila Koperasi tidak keluar dari zona nyaman dengan melakukan inovasi secara menyeluruh maka Koperasi tidak lagi menjadi pilihan utama bagi masyarakat atau karyawan dalam memenuhi kebutuhannya.

Ketua Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) Suranto mengatakan bahwa berkaitan dengan hasil kinerja, anggota tahunan ini mengalami penurunan yaitu sekitar 80 anggota keluar menjadi anggota Koperasi.

“anggota yang masuk dan yang keluar lebih banyak yang keluar sebagai anggota Koperasi” ungkapnya.

KPRI belum menetapkan dimana kantor KPRI berada, namun direncanakan dibangun mengikuti pembangunan Pemerintah Kota Yogyakarta. Pembangunan ini bertujuan untuk memperluas pelayanan dan melayani Alat Tulis Kantor (ATK) yang nantinya berbasis sistem online.

Wakil Walikota Heroe Poerwadi mengatakan diharapkan nantinya pengurus KPRI mampu mengerjakan dan memikirkan kemajuan Koperasi didukung para anggota koperasi yang ada.

“pengurus yang di pilih adalah orang yang mampu mengerjakan, memanfaatkan waktu yang cukup untuk bisa mengelola dana yang tidak sedikit sekitar 8 Miliar yang akan di terima”.

Heroe Poerwadi juga menambahkan dengan diurus dan didukung, anggota koperasi bisa menjadi kebutuhan yang diinginkan oleh anggotanya.

“jika koperasi diurus dengan benar dan didukung anggotanya, nantinya koperasi bisa menjadi semua kebutuhan yang diinginkan oleh anggotanya” ungkapnya.

Melalui momentum ini diharapkan para anggota dan pengurus terus menjadi bagian dari dinamika kemajuan perekonomian Kota Yogyakarta melalui peran aktif dalam keanggotaan KPRI. (Hes)