33 SD Kota Yogyakarta Mengikuti Lomba Yel Yel Kampanye Peduli Sampah
Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2018, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogya, mengadakan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Graha Pandawa, selasa (27/3). Tema kali ini adalah “Sayangi Bumi Bersihkan Dari Sampah”.
Rangkaian kegiatan ini meliputi lomba Yel yel Kampanye Peduli Sampah. Setiap kelompok beranggotakan 15 hingga 20 orang.
Sekitar 33 Sekolah Dasar mengikuti Perlombaan ini. Perlombaan ini meliputi siswa siswi SD di Kota Yogyakarta.
Lomba dilaksanakan dengan dua tahap yaitu Babak Penyisihan dan Babak Final. Pada Babak Penyisihan dilaksanakan hari selasa 27 Maret 2018 bertempat di Graha Pandawa Balaikota, Jalan Kenari no 56, Yogyakarta.
Sedangkan Babak Final akan di muai pukul 06.00 hingga 09.30 yang dilaksanakan hari Minggu tanggal 1 April 2018 bertempat di Car Free Day di Jalan Margo Utomo Yogyakarta.
Acara bebarengan dengan aksi pungut sampah yang di ikuti oleh semua elemen masyakarat yang ikut bergabung dalam aksi ini.
Dalam kegiatan ini terdapat beberapa Juri yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan, Aliansi Peduli Lingkungan.
Panggung utama nanti bertempat di Tugu Yogya yang akan di isi dengan Dialog Hari Peduli Sampah. Aksi ini akan di ramaikan dari peserta aksi dan warga masyarakat kelomok, serta Pramuka Saka Kalpataru dan Saka Wana Bakti.
Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kristina Iin mengatakan Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia juga ikut hadir dalam Peringatan Hari Peduli Sersihampah Nasional.
“Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia juga hadir, natinya akan menyapaikan sambutan kegiatan mengenai Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Car Free Day Kota Yogyakarta dinilai sebagai kota bersih Adipura” ungkapnya.
Selain itu Kristina Iin menyampaikan salah satu niali dari perlombaan ini yaitu dari Indikator penilaiannya sesuai denga tema.
“perlombaan ini dinilai dari Indikator penilaiannya sesuai denga tema, gerakan, postur daur ulang, apakah memang yang dibuat dari daur ulang atau bukan” ungkapnya. (Hes)