Obor Paskah 2018 Dikirab Masuk Kota Jogja, Walikota: Sampaikan pada Kota dan Gereja yang Dilewati, Kota Jogja adalah Kota Damai dan Penuh Toleransi

Obor Paskah Nasional 2018 dikirab keliling Indonesia, ada pesan  perdamaian dan kerukunan yang dibawa. Selama 40 hari Obor Paskah yang bertagline : Peace and Harmony ini dikirab melintasi pulau, propinsi dan kota di Indonesia, diantaranya kota Yogyakarta.  Prosesi  kirab obor Paskah 2018 dimulai   dari danau Tondano Sulawesi Utara (18/03/2018) dan akan berakhir di danau Toba Sumatera Utara (14042018) tempat dilangsungkan peringatan Paskah Nasional 2018 nanti.

Ketika berada di kota Yogyakarta, Jumat,(30/03/2018) rombongan kirab obor Paskah disambut oleh warga masyarakat Kota Jogja di gedung Universita Duta Wacana.  Hadir  dalam penerimaan obor Paskah  2018 ini adalah perwakilan gereja gereja Kristen dan Katholik, FKUB, pejabat Propinsi DIY, warga Kota Yogyakarta, dan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti.

Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya menegaskan bahwa kota Yogyakarta adalah kota yang rukun dan damai. “ Saya tegaskan sekali lagi di hadapan bapak ibu semua dan panitia kirab obor Paskah, bahwa Kota Jogja adalah kota yang rukun dan damai. Kota yang selalu menjunjung tinggi toleransi dan perdamaian.  Kalau memang ada satu dua (peristiwa intoleransi) mohon dengan segala hormat melalui obor nasional ini tolong disuarakan itu hanya oknum saja,” tegas Walikota Yogyakarta.

Walikota menambahkan  perdamaian dan kerukunan harus mutlak ada , karena kerukunan dan kedamaian  akan menciptaan produktifitas di masyarakat.  Masyarakat akan produktif apabila hdup dalam kondisi aman dan damai. Secara umum Yogyakata tidak mau kalah dengan kota Menando bahawa kita terus menjaga toleransi,” ujar Walikota.

Dikatakan, Kota Yogyakarta mungki bukan nomor satu  dalam kriteria kota yang paling toleran, tetapi sebaliknya toleransi adalah semanagt  masyakarat kota Yogyakarta untuk terus melaksanakan hidup dan kehidupan. Karena toleransi adalah wujud syukur  kepada Tuhan dalam balutan agama apapun. “Sampaikan kepada warga masyarakat yang dilewati dan kepada gereja gereja yang dilintasi bahwa Kota Yogyakarta adalah kota yang terus mengedepankan toleransi sebagai dianamika hidup dan kehidupan,” tmbahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Kirab Obor Paskah  Nasional 2018 Shepat Supit melaporkan bahwa kirab obor paskah nasional ini sudah berlangsung sejak tahun 2017 dan tahun ini merupakan tahun kedua.  Kirab obor Paskah  Nasional 2018 akan melewati 27 kota, dari  Sulawesi kearah pulau pulau sisi selatan Indonesia terus ke barat hingga danau Toba Sumatera Utara.

Shepat Supit mengatakan setiap daerah yang dilewati obor Paskah  disambut antusias oleh gereja dan masyarakat setempat.  “Hal ini menggambarkan ada satu kerinduan yang sama di bangsa ini yakni rindu untuk hidup damai dan bersatu di dalam NKRI,” ujarnya.

Kirab Obor paskah ini juga dalam rangka peringatan Paskah Nasional 2018 nanti.  Dikatakan,  perayaan Paskah Nasional telah berjalan 13 kali dan tahun 2018 ini adalah kali ke-14.  Puncak perayaan Paskah  tahun ini digelar di kawasan  danau Toba.  Hal yang membanggakan menurut Shepat adalah ketua panitia peryaan Paskah Nasional  Tahun 2018 diketuai oleh seorang non-Kristen. “ Beliau adalah Wakil Gubernur Sumatera Utara, Ibu Hj.  Nur Aisah Boru Marpaung.  Hal ini menunjukkan bahwa semangat toleransi di Indonesia sanagt tinggi,” tambahnya.

Shepat menambahkan, sejak merdeka bangsa ini sudah rukun dan Yogyakarta sebagai pionirnya. Tetapi dalam perjalanan kita tahu bahwa potensi untuk tidak damai itu pasti ada.  “Dilihat dari bangsa kita bangsa maritim dan kontinental jadi potensi itu ada saja.   Perbedaan Suku bangsa, Pilkada  dan lainnya. Tetapi Tugas kita semua bahwa apa yang pernah dicapai oleh pendiri  bangsa termasuk di dalamnya Sri Sultan HB. perlu kita jaga dan kita rawat bersama sama yaitu bangsa ini harus damai dan rukun,” tegas Shepat.

Penerimaan Obor Paskah Nasional 2018 di kompleks UKDW Yogyakarta  dimeriahkan dengan tarian, pawai Bregodo perjurit dan paduan suara Pesparawi Yogyakarta. (@mix)