Yogyakarta Targetkan Satu Kelurahan Satu Kampung Iklim
Pemerintah Kota Yogyakara (Pemkot) menargetkan setiap kelurahan memiliki satu kampung iklim. Langkah itu untuk mewujdukan kampung-kampung di Yogyakarta agar memiliki ketahanan tinggi terhadap resiko perubahan iklim dan mampu melaksanakan usaha adaptasi dan mitigasi menghadapi perubahan iklim global.
“Program Kampung Iklim adalah usaha dalam rangka mengatasi permasalahan yang meliputi banjir, genangan ari, kebersihan dan penglolaan limbah,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana saat sosialisasi Prokim di Ruang Bima Kompleks Balaikota Yogyakarta, senin (23/4).
Suyana menjelaskan Program kampung iklim adalah gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas oleh kementerian lingkungan hidup. “Kampung iklim dibangun di tingkat RW dalam rangka penyesuaian dan penurunan perubahan iklim secara kesinambungan,” jelasnya.
“Di Kota Yogyakarta baru ada satu kampung iklim yakni di RW 08 Pandeyan. Dan kedepan akan kami dorong setidaknya satu kelurahan memiliki satu kampung iklim,” kata Suyana.
Dalam kesempatan yang sama Asisten Deputi Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH Sri Tantri Arundati menjelaskan, program ini merupakan upaya KLH guna mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Menurutnya Kementerian Lingkungan Hidup akan terus memutakhirkan data kerentanan wilayah. Upaya ini akan terus dilakukan agar upaya adaptasi bisa dilakukan, mengingat frekuensi bencana terkait iklim dan cuaca makin sering terjadi.
“Di Yogyakarta proporsi jumlah tingkat kerentanan di seluruh kecamatan mencapai 45 kampung. 15 kampung diantaranya dalam kategori sangat rendah, sementara 30 kampung lainya dalam kategori sedang,” paparnya.
Pemerintah menargetkan adanya 1.000 kampung iklim di Indonesia hingga 2020 mendatang. Dengan melakukan sosialisasi dan mendorong daerah untuk segera melakukan upaya pembentukan Prokim dan kemudian diusulkan ke Pemerintah.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik Program Kampung Iklim. Ia menilai langkah tersebut patut dilakukan menyusul kondisi perubahan iklim global yang belakangan ini sangat ekstream.
“Pemerintah Kota tengah berupaya untuk memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH). Saat ini luasan RTH di Kota Yogyakarta baru mencapai angka 17%. Pemkot berusaha untuk menambah 13% lagi sehingga total 30% sudah layak untuk Kota Yogyakarta,” jelasnya.
Ia meminta kepada seluruh OPD khususnya Kelurahan untuk sedini mungkin melakukan penguasaan lahan-lahan kosong sehingga nantinya bisa diusulkan untuk dilakukan pembeliaan.
“Kedepan juga akan dilakukan penyederhaan predikat agar lebih fokus dan terarah, saat ini total sudah ada 28 predikat dan nantinya disederhanakan menjadi lima predikat saja berdasarakan kategori fisik, lingkungan, sosial, budaya dan pariwisata,” papar Heroe. (Tam)