Dorong Pengrajin, Pemkot Akan Gandeng Bekraf
Guna meningkatkan daya saing produk-produk kerajinan dari Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota berencana untuk menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun ketika mendampingi sejumlah pengrajin anggota Dekranasda mengunjungi Bekraf pada Kamis (26/4) pagi. Menurut Ana Haryadi, panggilan akrabnya, Saat ini produk kerajinan Kota Yogyakarta secara kualitas sudah sangat baik, namun masih ada beberapa kendala yang ditemui oleh pengrajin, di antaranya adalah mengenai branding dan pemasaran.
“Kelemahan pengrajin kita adalah tidak bisa menjual, nggak ada link. Banyak dari kerajinan kami diambil oleh seller di luar kota lalu dipoles sedikit dan dijual dengan harga jauh lebih mahal” Tutur Ana
Selanjutnya, Ana menuturkan, Sejauh ini Pemerintah Kota sudah melakukan fasilitasi pameran supaya pengrajin bisa bertemu langsung dengan buyer, namun selanjutnya Ana berharap kerjasama dengan Bekraf ini nantinya mampu mendorong pengrajin untuk melakukan direct selling ke pembeli.
“Harapannya, kerjasama dengan Bekraf ini menjadikan pengrajin lebih kreatif dalam mengemas dan menjual produk kerajinannya, lebih tahu perkembangan design, juga bisa lebih tahu akses pemasaran” Tambah Ana.
Sementara, Feriadi dari Sub Bagian Pemasaran Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Bekraf mengatakan, saat ini metode paling strategis dalam memasarkan produk kerjinan adalah melalui e-commerce. Menurutnya saat ini masih banyak UMKM yang minim pengetahuan akan teknologi sementara perubahan-perubahan digital wajib untuk diikuti sehingga pihaknya selalu berupaya mendorong UMKM untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.
“Saat ini Bekraf sudah menggandeng beberapa perusahaan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Belanja.com, bukalapak.com, dan kami berupaya menjembatani antara UMKM dengan e-commerce” Tukasnya
Dikatakan oleh Feriadi, saat ini Bekraf tengah berencana menyelenggarakan Bimtek online yang ditujukan untuk UMKM di seluruh Indonesia.
“Harapannya nanti kami juga bisa melakukan bimtek tersebut di Yogyakarta” Imbuhnya
Selain permasalahan pemasaran, Dekranas juga akan menggandeng Bekraf untuk menangani berbagai masalah lain, yakni terkait Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan Akses Permodalan ke Bank.
“Permasalahan lain adalah pemahaman pengrajin akan HAKI juga akses bagi pengrajin untuk mendapatkan modal pinjaman dari Bank. Kami akan segera menjalin komunikasi ke berbagai Deputi yang ada di Bekraf untuk segera melakukan kerjasama” Ucap Ana Haryadi. (ams)