5 Kelurahan Di Kota Yogyakarta Dikukuhkan Sebagai Kelurahan Tangguh Bencana
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pagi ini, Rabu (9/5) meresmikan 5 Kelurahan di Kota Yogya. 5 Kelurahan tersebut yakni Kelurahan Bumijo, Kelurahan Prenggokusuman, Kelurahan Suryodiningratan, Kelurahan Warungboto, dan Kelurahan Sosromenduran.
Pembentukan Katana ini merupakan kerjasama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Saat ini Kota Yogyakarta telah memiliki 10 Kelurahan Tangguh Bencana.
Peresmian 5 Kelurahan tersebut sebagai Katana bukan serta-merta dibentuk, namun sudah melalui beberapa proses kegiatan, mulai dari kajian, sosialisasi kebencanaan, pembuatan peta bahaya, peta jalur evakuasi, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana, pelatihan teknis hingga simulasi bencana.
Di temui usai acara, Wawali mengatakan jika keberadaan Katana merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam mitigasi dan adaptasi terhadap bencana dalam skala yang lebih luas.
“Kami tentunya berharap peresmian ini akan mampu memberikan motivasi bagi wilayah lain untuk juga mengupayakan hal serupa sehingga terbentuk kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi bencana” katanya di Ruang Terbuka Hijau RW 09 Badran.
Ia menjelaskan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya akan terus mendorong kampung dan kelurahan yang ada di Kota Yogya untuk segera membentuk KTB dan Katana. Hal ini merupakan komitmen bersama dalam penanggulangan bencana.
“Penanggulangan bencana berbasis masyarakat memperhatikan kearifan lokal. Diharapkan setiap wilayah dapat mempersiapkan diri dan mampu menghadapi kemungkinan terjadinya bencana,” ujarnya
Menurutnya, mitigasi bencana sebagai upaya mengurangi resiko bencana. Sehingga persiapan diri sebelum terjadinya bencana bisa melalui penyebaran informasi kebencanaan hingga simulasi.
“Memetakan kekuatan lokal dalam mempersiapkan menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi,” katanya.
Semenara itu Plt Kepala BPBD Kota Yogya, Agus Winarta mengatakan pengukuhan lima Katana ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara pihak pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli dalam pengurangan resiko bencana.
”Pengukuhan Kelurahan tangguh bencana ini sangat strategis bagi kita khususnya masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat,” katanya.
Menurutnya Katana tidak skadar memberi predikat Kelurahan semata, melainkan harus terukur salah satunya warga masyarakat yang sudah sadar bencana.
“Masyarakat satu sama lain harus paham apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana cara menghadapi ketika datang bencana,” tambahnya.
Ia menjelaskan Kota Yogya mulai membentuk kampung tangguh bencana sejak tahun 2013 dengan 10 kampung sebagai percontohan yang dilanjutkan pada 2014 dengan 20 kampung dan 25 kampung pada 2015.
“Pada tahun 2018 BPBD Kota Yogyakarta sudah membentuk 75 kampung tangguh bencana dan pada tahun ini juga akan ditambah 15 KTB baru sehingga nantinya semua Kelurahan/Kampung sudah berstatus sebagai Tanggap Bencana” ujarnya. (Han)