Pemkot Rilis Buku Tentang Balaikota Timoho
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan merilis buku mengenai komplek Balaikota Yogyakarta, Buku yang berjudul “Balaikota Timoho Yogyakarta: Keberadaan untuk Keberdayaan” ini merupakan hasil dari penelusuran arsip statis yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kerasipan selama tahun 2018. Diungkapkan oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Wahyu Hendratmoko, diterbutkannya buku ini merupakan inisiatif dari Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sebagai database informasi mengenai Komplek Balaikota Yogyakarta sekaligus dalam rangka ulang tahun ke-71 Pemerintah Kota Yogyakarta yang jatuh pada tanggal 7 Juni kemarin.
“Tahun 2018, sesuai dengan pengamatan Bapak Walikota, belum ada darabase yang berisi keterangan dan dokumtasi terkait tentang keberadaan komplek Balaikota yang merupakan titik awal dan markas besar seluruh SKPD dalam memulai pengabdian, pembangunan, dan pelayanan terhadap masyarakat di semua lini urusan dari masa ke masa, maka Bapak Walikota menginstrusikan untuk dilakukan penelusuran arsip untuk disusun dalam bentuk buku” Kata Wahyu di sela-sela acara  Sosialisasi Penelusuran Arsip dan Buku Balaikota Timoho Yogyakarta, Kamis (28/6) pagi di Ruang Yudhistira.
Lebih lanjut Wahyu berharap, keberadaan buku ini nantinya dapat digunakan tidak hanya oleh internal Pemerintah Kota Yogyakarta, namun juga masyarakat sebagai sumber informasi.
“Semua hasil penelusuran arsip statis tersebut disusun menjadi buku yang dipublikasikan sehingga berguna bagi masyarakat dan generasi mendatang untuk peneilitian, sumber informasi, kajian pengembangan ilmu pengetahuan, bukti, dan dasar pengambil keputusan” Terang Wahyu.
Sementara, Walikota Yogyakarta melalui sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Plt. Asisten Umum, Aman Yuriadijaya mengapresiasi diterbitkannya buku tersebut. Walikota menuturkan, buku tersebut nantinya dapat menjadi pengingat bahwa komplek Balakota tidak hanya dipandang sebagai sebuah gedung atau area perkantoran semata, namun juga spirit yang terkandung di dalamnya.
“Di Balaikota ada semangat, jiwa kebersamaan, koordinasi, sifat handarbeni, tanggungjawab, etos kerja serta profesionalisme dari individu dan OPD di dalamnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, mengayomi, melindungi, serta menjamin hak dan kewajiban masyarakat Kota Jogja” Tutur Walikota.
Selain itu, Walikota juga mengingatkan bahwa pengarsipan memilik fungsi  yang sangat strategis dalam pemerintahan karena arsip dapat menjadi landasan atau dasar yang berguna dalam pengambilan keputusan, sebagai sarana transparansi dan akuntabilitas birokrasi, serta rekam jejak informasi mengenai apa yang telah dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
“Melalui arsip dalat dilihat sejarah mas lalu, masa sekarang, dan proyeksi pembangunan kota di masa mendatang sebagai referensi bagi setiap kebijakan yang akan diambil serta sebagai media untuk melakukan koreksi. Ini menekankan bahwa arsip ini tak bisa dipandang sebelah mata, namun menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh masing-masing OPD” Pinta Walikota.
Buku Balaikota Timoho Yogyakarta sendiri berisi tentang sejarah Balaikota Timoho beserta makna filosofis dan simbolis pembangunannya serta profil perangkat daerah yang berada di kompleks Balaikota Timoho dan gambaran Balaikota di masa mendatang. Penyusunan buku tesebut menggunakan metode penelusuran arsip, sutid referensi, dan wawancara. Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan terhadap sejarawan, budayawan, dan pejabat yent terkait dengan pembangunan dan pengembangan balaikota. (ams)