Perkuat Gandeng-Gendong, Pemkot Serahkan Dana CSR pada Masyarakat
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Menyampaikan dana bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah Rp. 240.000.000,- kepada warga yang berhak. Asisten Perekonomian Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menuturkan, bantuan tersebut terdiri atas dana CSR dari Bank BPD DIY sejumlah Rp. 90.000.000,- dan CSR dari Bank J-Jogja sejumlah Rp.150.000.000,-
“Total bantuan dari BPD sejumlah 473.658.300,- dan yang diserahkan hari ini sejumlah Rp.90.000.000,- sisanya menunggu kesiapan masyarakat sementara dari Bank Jogja bantuan sebanyak Rp.150.000.000,- dan pada hari ini sudah diserahkan semuanya. Jumlah ini masih akan bertambah lagi semester depan” Ungkap dalam acara penyerahan dana bantuan tersebut pada hari Rabu (11/7) pagi di Gedung PKK Kota Yogyakarta.
Aman berharap, adanya bantuan CSR menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kota tidak hanya tergantung pada APBD semata, namun juga menggandeng dunia usaha.
“Harapannya bantuan ini dapat mendorong corporate yang lain untuk turut serta mengentaskan kemiskinan di Yogyakarta” Imbuh Aman.
Lebih lanjut,Aman juga mengungkapkan, penyerahan CSR ini merupakan wujud dari program Gandeng Gendong dan pengejewantahan semangat Segoro Amarto di mana antara masyarakat, pemerintah, korporasi, komunitas, dan akademisi bergerak bersama-sama membangun Yogyakarta.
“Hakekatnya adalah melakukan secara bersama-sama, tidak ada satu pihak yang dilupakan dan tidak ada pihak yang melupakan. Semua puyna grengseng, semua punya rentep bersama untuk membangun Jogja dengan 5K (Kota, Kampung, Korporasi, Komunitas, dan Kampus). Ini adalah produk bersama, kalau sumringah ya sumringah sama-sama” Ungkapnya
Aman juga mencontohkan sinergitas tersebut dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang saat ini sudah berjalan. Menurut Aman keberhasilan penataan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta melalui program Kotaku menunjukkan kebersamaan antara Pemerintah dan Masyarakat, di mana dalam program tersebut pemerintah tidak sekedar memberi anggaran, tetapi masyarakat juga turut berpartisipasi melalui kesadaran dan keikhlasan untuk ditata.
“Tidak hanya pemerintah yang berperan, namun masyarakat juga berperan dengan tekad mundur, munggah, mandhep kali. Ini harus mengakar penting” Imbuh Aman.
Pemberian CSR dari BPD DIY dan Bank Jogja tersebut menyentuh empat sektor, yakni sektor sosial ekonomi, sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan sektor fisik dan yang menjadi prioritas adalah sektor fisik dan sektor sosial ekonomi melalaui renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat melalui berbagai pelatihan. Aman mengungkapkan, pembangunan fisik diprioritaskan karena berkaitan dengan bahasa visual.
“Kita akan sentuh semua sektor, namun untuk bagian awal, kami ingin fokus pada pembangunan fisik karena masyarakat gemar pada sesuatu yang dapat dilihat, yang cetha. “ Beber Aman.
Terkait dengan pemberian bantuan tersebut, Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat Bappeda, Muhammad Muslim meminta agar masyarakat penerima mampu bersikap handarbeni terhadap bantuan yang diberikan dengan memberikan laporan rutin penggunaan bantuan.
“Bisa dengan foto dan laporan singkat, mulai dari sebelum kegiatan dimulai, ketika berlangsung, hingga ketika kegiatan sudah terlaksana 100%, ini penting agar bantuan dari corporate bisa nyambung terus” Katanya. (ams)