Kini Pembayaran Retribusi Pasar Bisa Sekali Klik
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta meluncurkan Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code, di Pasar Gedongkuning, rabu (11/7) siang. Peluncuruan dilakukan langsung Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Quick response code ini ditujukan agar pembayaran retribusi bisa terpantau secara real time, administrasi pencatatan retribusi pun lebih mudah dan cepat,” ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang.
Saat ini ada tiga pola pembayaran retribusi oleh pedagang pasar. Yang pertama adalah pola manual yang dilakukan sejak dahulu. Yang kedua adalah pola e-retribusi (non tunai) yg sudah diluncurkan 15 Mei 2018 lalu di Pasar Beringharjo. Yang ketiga adalah menggunakan QR code ini.
“Dengan inovasi ini kita ingin memberikan pelayanan yang lebih cepat namun bisa dipertanggungjawabkan secara administrasi,” jelasnya.
Ia menilai Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code akan memberikan banyak dampak positif, selain cepat dan akurat, QR juga mampu menjadi solusi keterbatasan sumber daya manusia di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Caranya pun sangat mudah, hanya dengan memindai QR Code di buku retribusi, maka catatan tentang pembayaran retribusi sudah langsung terekam dalam sistem,” urainya.
Selanjutnya realisasi pembayaran retribusi, sambung Maryustion juga bisa diketahui pada saat yang sama. “Tinggal melihat di layar monitor untuk memantau perkembangan realisasi pembayaran retribusi yang bisa dilihat setiap saat,”katanya.
Maryution meyakini, petugas tidak lagi akan direpotkan dengan tugas mencatat pembayaran retribusi secara manual.
Rencananya inovasi ini akan diterapkan di empat pasar lain yakni Pasar Pasthy, Pasar Talok, Pasar Karangwaru, dan Pasar Ngasem. Inovasi ini akan terus diperluas hingga di enam pasar lagi.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun mengapresiasi Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code tersebut.
“Semoga kedepan nanti tidak hanya pembayaran retribusi saja namun juga transaksinya pun bisa dilakukan dengan e-money,” kata Heroe.
Ia melanjutkan, dengan menggunakan teknologi, yaitu identifikasi QR Code pada Buku BKPR (Buku Ketetapan dan Pembayaran Retribusi) menggunakan smartphone dalam sekali klik.
Menurutnya pergerakan teknologi sudah menyasar pasar tradisional, Heroe pun berharap para pedagang pasar tradisional bisa mengikutinya. “Ini adalah salah satu langkah untuk memberikan pemahaman para pedagang bahwa kini telah ada cara pembayaran baru berbasis teknologi,” jelasnya.
Meski begitu, Heroe berharap penggunaan barcode bisa disederhanakan sehingga satu pedagang hanya memiliki satu barcode namun bisa digunakan untuk beragam transaksi.
Dalam kesempatan tersebut Heroe Poerwadi pun mencoba langsung penggunaan QR, dalam simulasi itu Heroe bertindak selaku pemungut melakukan penarikan retribusi kepada sejumlah pedagang, dan hasil pembayarannya langsung terpantau melalui layar monitor. (Tam)