ALEKSA Jaring Kerjasama dengan Perpustakaan Banjar Wilopo Kraton Ngayogyakarta
Perpustakaan Kota Yogyakarta melakukan kunjungan ke Perpustakaan Banjar Wilopo Tepas Kawedanan Hageng Punokawan Widyabudaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kunjungan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Forum Komunikasi Arsiparis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.
Rombongan yang didampingi oleh budayawan KRT Jatiningrat atau yang lebih akrab disapa Romo Tirun ini diterima oleh Penghageng II Kawedanan Hageng Punokawan Widya Budaya, KRT Purwodiningrat beserta para abdi dalem.
Pada kesempatan tersebut Kepala Seksi Pelestarian Koleksi Pustaka dan Naskah Kuno, Ismawati Retno, SIP, MA mewakili Perpustakaan Kota Yogyakarta menyampaikan upaya penjajagan kerjasama terkait pengelolaan naskah kuno.
“Naskah kuno milik Perpustakaan Banjar Wilopo Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan bagian dari kekayaan bahan pustaka lokal konten Yogyakarta. Dengan demikian memungkinkan dilakukan kerjasama dalam layanan ALEKSA (ada koleksi lokal konten Yogyakarta) di Perpustakaan Kota Yogyakarta,” kata Ismawati.
Pihak Kraton yang disampaikan oleh KRT Purwodiningrat menyambut baik gagasan kerjasama yang disampaikan oleh Perpustakaan Kota Yogyakarta. Menurutnya jalinan kerjasama ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang naskah kuno yang dimiliki oleh Kraton Ngayogyakarta.
Sementara Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, SE, MM menjelaskan bahwa sebagai perpustakaan umum tingkat kota, Perpustakaan Kota Yogyakarta memiliki tugas untuk menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat, sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik. Melalui layanan ALEKSA disediakan bahan pustaka bermuatan sumber pengetahuan atau informasi berspesifikasi tema lokal.
“Penjajagan kerjasama ini menjadi satu langkah nyata bagi Perpustakaan Kota Yogyakarta untuk upaya pelestarian terhadap indigeneous knowledge (pengetahuan lokal) tentang Yogyakarta. Harapan saya hal ini akan mendorong kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal,” ujarnya.
Diketahui bahwa saat ini terdapat kurang lebih 300 naskah kuno di Banjar Wilopo berupa manuskrip yang tertulis dalam huruf dan Bahasa Jawa. Naskah kuno tersebut belum semua dilakukan alih media dan transkripsi. Sebagian yang sudah dilakukan, adalah hasil kerjasama dengan Leipzig Jerman beberapa tahun lalu. Hasil kerjasama ini telah menghasilkan buku katalog induk naskah-naskah nusantara yang diterbitkan 2002. Pelestarian naskah kuno di Perpustakaan Banjar Wilopo telah dilakukan melalui kegiatan fumigasi dan konservasi serta transliterasi. (Ismawati Retno/Dinas Perpustakaan dan Kearsipan)