SMPN 8 Maju Tingkat Nasional Lomba Sekolah Sehat

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Yogyakarta mewakili DIY maju dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat Nasional Tahun 2018. Sekolah yang berada di Kelurahan Terban,  Kecamatan Gondokuman Kota Yogya ini memiliki taman cukup asri. Pohon pelindung dan bunga di sekolah cukup terawat. Sehingga tidak jarang guru dan siswa memanfaatkannya untuk istirahat. Suasana asri dan kesejukan turut mendorong kelancaran proses belajar mengajar.

Kepala sekolah SMPN8 Yogyakarta, Nuryani Agustina mengatakan, salah satu yang diunggulkan dari sekolah tersebut adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Selain itu, para murid juga disarankan untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Hal itu untuk menjaga kesehatan dari anak didik.

"Selain itu, kami juga mengajarkan kepada siswa-siswi untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah," katanya di lokasi, Senin (16/7)

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa di lingkungan sekolah, pihaknya membiasakan para murid untuk mencuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya.

Ia berharap melalui lomba Sekolah Sehat ini SMPN 8 Yogya dapat mewujudkan kehidupan yang bersih, cerdas dan sehat di lingkungan sekolah.

“Bukan sekedar ingin mendapatkan gelar juara saja, tetapi kami pun berusaha agar para warga sekolah juga memiliki kehidupan yang bersih dan sehat,” harapnya.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi sangat mendukung lomba sekolah sehat ini, pasalnya dengan adanya lomba ini dapat menciptakan sumber daya manusia yang sehat.

“Kondisi lingkungan sekolah yang sehat diharapkan mampu mendorong efisiensi dan efektivitas dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai target kualitas pendidikan yang telah ditetapkan.” ungkapnya

Ia mengaku bangga SMP N 8 Yogyakarta terpilih mewakili DIY dalam ajang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional. “Ini tidak terlepas dari komitmen seluruh warga sekolah, melalui peran aktif menuju perubahan perilaku gaya hidup sehat” katanya.

Selain itu, lanjutnya, juga dilaksanakan berbagai program yang saling terintegrasi, dengan kata lain Sekolah Sehat di SMP N 8 tidak berdiri sendiri, namun saling mengkait berbagai program diantaranya Sekolah Adiwiyata dan Sekolah Berwawasan Lingkungan.

“Terpilihnya SMP N 8 Yogyakarta ke Tingkat Nasional melalui proses pembinaan yang panjang, tidak secara instan, dan melibatkan seluruh komponen disekitar warga diluar sekolah” ujarnya.

Wawali berharap dengan segenap potensi yang dimiliki SMP N 8 Yogyakarta dapat memenuhi harapan Tim Penilai sehingga SMPN 8 dapat menjadi role model Sekolah Sehat Nasional.

Ketua Tim Juri LSS Nasional 2018, Sri Purwaningsih menyampaikan penilaian di tingkat Nasional mekanismenya hanya rechecking. Selain itu, lanjutnya, penilaian juga melihat seberapa besar peran guru dalam mengintegrasikan pengetahuan kesehatan dengan mata pelajaran di kelas.

“Dengan demikian, pengetahuan siswa dan peran guru dapat saling melengkapi sehingga penanaman nilai-nilai kesehatan dapat terinternalisasi secara menyeluruh” jelasnya.

Poin penilaian selanjutnya adalah peran pemerintah kota dalam mendukung implementasi sekolah sehat. Ia meyakini jika Pemkot Yogya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kepala sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat.

“Komitmen sekolah dan Pemkot harus seimbang. Harus maksimal. Kalau hanya sekolah saja tidak mungkin,” ucapnya. (Han)