Hadapi Sistem Zonasi, Pemkot Gulirkan Program Pendampingan Sekolah Dasar
Menghadapi sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah diberlakukan Pemerintah Pusat, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menggulirkan program pendampingan sekolah dengan konsep gandeng gendong dengan tujuan untuk mempercepat pemerataan kualitas pendidikan.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Rochmad menuturkan, program pendampingan tersebut merupakan implementasi program gandeng gendong yang telah digulirkan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta.
“Program pendampingan ini baru kita gulirkan pada semester ini, sementara masih fokus pada Sekolah Dasar dulu,” terangnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pelaksanaan program pendampingan tersebut dilakukan dengan mengkualifikasikan antara sekolah berkategori pendamping dengan sekolah berkategori sasaran.
“Sekolah pendamping adalah sekolah yang dinilai unggul dan memiliki kompetensi lebih, sementara sekilah sasaran adalah sekolah yang tidak diunggulkan dan harus digandeng agar menjadi sekolah pendamping,” urainya.
Pendampingan dilakukan dengan sasaran meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi peningkatan ketrampilan guru untuk mengajar, peningkatan kualitas mutu guru.
Meski begitu, Rochmad memastikan proses berjalannya program ini tidak ada kesan saling menggurui, sekolah pendamping dengan sekolah sasaran dipatnerkan dalam sebuah team pada wilayah tersebut untuk bangkit bersama.
“Prosesnya nanti bisa antara guru dengan guru, kepala sekolah dengan kepala sekolah bahkan juga akan melibatkan dewan pendidikan, komiter sekolah, LPMP dan perguruan tinggi,” tandasnya.
Terkait target, Rochmad mengaku baru bisa menggandeng 8 sekolah dengan kategori sasaran dari jumlah total 40 sekolah. Dengan begitu, semeseter ini program pendampingan baru melibatkan 8 sekolah pendamping dan 8 sekolah sasaran.
“Masing-masing UPT diambil dua sekolah pendamping dan dua sekolah sasaran merata disetiap wilayah sehingga merata,” imbuhnya.
Dintara sekolah yang telah siap melaksanakan program ini yakni, SD Bayangkara menggandeng SD Klitern, SD Lempuyang Wangi dengan SD Tegal Panggung, SD Tegalrejo 1 dengan SD Karangrejo, SD Mbangunrejo 1 dengan SD pingit, SD Keputren dengan SD Panembahan, SD Timuran dengan SD Prawirotaman, SD Kotagede 5 dengan SD Karangmulyo, SD Pakel dengan SD Pandeyan.
Ia berharap program pendampingan dengan konsep gandeng gendong tesebut mampu mengangkat mutu sekolah sasaran sehingga bangkit menjadi sekolah pendamping.
“Dengan program ini diharapkan kualitas dan mutu SD di Kota Yogyakarta meratam sekolah yang tadinya dinomor duakan segera berubah menjadi sekolah yang diunggulkan,” pungkasnya. (Tam)