Ada Pasar Payung di Tegalrejo, Mampir Yuk!
Namanya pasar payung, tapi jangan kaget setibanya disana tidak menemukan penjual payung. Pasar yang berada di sepanjang jalan Bener, Tegalrejo Yogyakarta tersebut menjajakan aneka dagangan mulai dari kuliner hingga pakaian.
Dinamakan pasar payung karena semua pedagang wajib mengenakan payung untuk menjajakan dagangannya. Begitu unik dan ikonik, kita pun disuguhi beragam barang-barang dan kuliner menarik.
Pasar yang baru saja dilaunching pada ahad, (12/8) pagi tersebut hadir sepekan sekali yakni tiap ahad pagi sejak pukul 06:00 hinggga 12:00 wib.
Selain cocok untuk belanja, pasar payung juga cocok untuk jalan-jalan bersama keluarga karena pasar payung bakalan dilengkapi dengan sederet hiburan untuk memeriahkan dan menyambut pengunjung.
Hiburan yang dihadirkan pun beragam, mulai dari konser musik, panggung budaya, lomba anak-anak, dan sederet acara menarik lainnya.
Lurah Bener Sri Suparbiyono menjelaskan, Awal muncul pasar tersebut tak lain karena ide dan gagasan para warga Kelurahan Bener yang ingin memajukan perekonomian dan menjadikan kampung wisata di daerah tersebut.
Nama Pasar Payung sendiri, sambungnya, diambil dari payung warna-warni yang dipakai untuk penutup setiap lapak. Setelah mendapat persetujuan dari seluruh warga, akhirnya nama tersebut dipakai dan digunakan sebagai ciri khas.
“Awalnya hanya disediakan total 40 unit payung, berkat antusias masyarakat maka stand penjualan bertambah menjadi 130,” imbuhnya.
Sri Suparbiyono menambahkan, Penjual di Pasar Payung diutamakan untuk warga Kecamatan Tegalrejo, khususnya bagi warga Kelurahan Bener.
“Barang yang dijual sangat beragam, layaknya pasar pada umumnya. Ada produk makanan, pakaian, hingga barang-barang daur ulang,” urainya.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi nampak antusias ketika meresmikan dibukannya Pasar Payung di Tegalrejo tersebut. Ia menilai Pasar Payung bakan menjadi ikon baru Kota Yogyakarta.
“Pasar Payung harus memiliki ciri khas tersendiri untuk menarik perhatian, sehingga pasar payung menjadi kuat dan memiliki daya tarik,” ujarnya.
Heroe mengingatkan, Supaya tidak muncul masalah panitia harus benar-benar tegas, jangan sampai ada pedagang yang tetap jualan di luar hari minggu.
“Pasar ini kan dibuka khusus hari minggu saja, kedepan jangan sampai ada penumpang gelap, pedagang yang nekat berjualan di luar jadwal yang telah ditentukan,” tandsanya.
Pasar Payung, sambungnya, merupakan modal besar untuk pemberdayaan UMKM. Pasar tersebut dibuat untuk menjajakan hasil produksi warga setempat sehingga perekonomian pun meningkat. (Tam)