Dukung Konservasi Air Dengan Biopori Jumbo

Untuk mendukung Kecamatan Tegalrejo menjadi kawasan konservasi air, Kecamatan Tegalrejo dan warga membuat inovasi biopori baru yang mereka namakan biopori jumbo. Biopori yang biasanya hanya memiliki diameter 10 centimeter, mereka sulap menjadi berdiameter 30 centimeter. Ukuran yang membesar juga di imbangi dengan kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan biopori biasa.

Camat Tegalrejo, R Riyanto Tri Noegroho mengatakan pembuatan biopori merupakan teknologi tepat guna untuk meningkatkan laju resapan air hujan dan memanfaatkan sampah organik kedalam tanah.

“Tujuan pembuatan lubang itu adalah mencegah genangan, dan menyimpan persediaan cadangan air sehingga diharapkan tidak ada lagi air hujan yang dibiarkan terbuang dan mengakibatkan banjir di wilayah lain” ungkapnya di Gedung Asmi Santamaria, Minggu (9/9).

Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu biopori jumbo sekitar Rp300.000 atau bisa lebih murah jika menggunakan bahan bekas.

Apa yang sudah dilakukan oleh warga Tegalrejo ini mendapat apresiasi dari Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menurutnya manfaat lubang biopori dengan ukuran jumbo tersebut sangat efektif mengatasi kekeringan dan sebagai area resapan air.

"Pemkot Yogya pun telah mencanangkan pembuatan sejuta biopori mulai dari pemukiman, sekolah hingga kantor pemerintahan yang semunya melibatkan warga," katanya.

Untuk itu, pihaknya sedang mencoba mengintegrasikan antara kampung hijau dan kampung sayur yang diupayakan juga untuk membuat biopori jumbo di tiap – tiap gang di setiap kampung.

"Biopori jumbo selain untuk menurunkan air juga memanfaatkan sampah untuk menghijaukan kampung sayur karena selain untuk menyerap air hujan, biopori ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. " ujarnya.

Jadi setelah tiga hingga enam bulan pembuatan lubang biopori, lanjutnya maka sampah organik akan menjadi proses kompos dan biota tanah atau serangga dapat hidup di dalamnya.

Ia menjelaskan Pemkot Yogya terus mendorong program gandeng gendong untuk menyatukan beberapa potensi menjadi satu bergandengan seperti kampung sayur,  kampung hijau, bank sampah dan segala macam menjadi sebuah kesatuan.

Ia berharap agar seluruh lapisan masyarakat dapat berperan aktif menjaga lingkungan menjaga keindahan dan dapat mencontoh pembuatan biopori jumbo tersebut.

Selain biopori berukuran jumbo, warga Tegalrejo juga melakukan perbaikan sumur peresapan air hujan dan berencana melakukan panen air hujan. Hasil dari panen air hujan akan digunakan untuk air siap minum hingga dibuat air kemasan. (Han)