Pemkot Gencarkan Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan tengah menggencarkan pencegahan penyakit tidak menular melalui gerakan masyarakat sehat (Germas).
Komitmen tersebut ditegaskan oleh Wakil Walikota Heroe Poerwadi saat menghadiri Workshop pencegahan penyakit tidak menular dan keswa di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta, Rabu (12/9/2018).
“Masyarakat di Kota Yogya sudah harus memulai membuat kampungnya menjadi kampung germas supaya bisa terbiasa menerapkan perilaku sehat,” kata Heroe.
Ia mengingatkan, bahwa trend penyakit mematikan telah berganti dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.
“Sebelumnya berasal dari gen dan keturunan hingga sekarang menjadi yang ke arah sikap dan perilaku di masyarakat,” paparnya.
Ini yang harus kita ubah, Heroe pun optimis Germas bisa digunakan dalam rangka mengubah perilaku yang sehat.
“Karena ancaman terbesar adalah kematian dikarenakan perilaku gaya hidup,” tandasnya.
Apalagi, menurut Heroe, makanan yang saat ini ditawarkan banyak mengandung gula, kolestrol, dan menjadi kesukaan. Apalagi anak-anak tidak banyak yang mau makan sayur.
“Mau tidak mau ini tantangan kita semua agar sayur bisa dimakan dan disukai anak-anak,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia menambahkan, diperkirakan pada 2030 mendatang sepertiga kematian dini disebabkan oleh penyakit tidak menular.
Ia menegaskan Pemkot Yogyakarta pun telah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi hal itu.
“Mulai dari Perda Kawasan Tanpa Rokok, Perwal Petunjuk Pelaksanaan Perda KTR, Perwal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dan Perwal Pembentukan Posbindu FR PTM Krhisna Husada di Kompleks Balaikota,” urainya.
Fita pun memberberkan, Penyakit tidak menular perlu dicegah melalui Germas yakni dengan melakukan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta memeriksakan kesehatan secara berkala. (Tam)