Kampung Purwodiningratan Sajikan Beragam Makanan Berbahan Dasar Telo dan Tempe

Dalam rangka memeriahkan dunia pariwsata Yogyakarta serta untuk melestarikan kebudayaan yang ada di kampung Purwodiningratan, warga kampung Purwodiningratan menggelar Pasar Rakyat Telo Tempe Purwodiningratan tahap dua.

Ketua Panitia Acara, Primahesta, mengatakan dahulu warga kampung Purwodiningratan gemar mengolah makanan yang berahan dasar dari telo dan tempe. Sehingga, lanjutnya, melalui pasar rakyat ini warga Purwodiningratan diharapakan dapat bersatu untuk mengembalikan makanan telo tempe sebagai makanan khas mereka.

“Masyarakat Purwodiningratan menyukai makanan telo tempe yang merupakan makanan sehari hari, akhirnya kita punya inisiatif untuk dibuat yang lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar melalui pasar rakyat ini” katanya di lokasi, Sabtu (22/9).

Apa yang di lakukan Warga Purwodiningratan disambut baik oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menurutnya Ini merupakan kegiatan istimewa yang senantiasa ditunggu berbagai kalangan untuk menikmati secara langsung kekayaan kuliner Kota Yogya ini.

“Tempe dan telo tidak dapat dilepaskan dari gaya hidup masyarakat Yogyakarta, baik sebagai lauk pauk maupun camilan bersama minuman panas. “Dan itulah kenapa usia harapan hidup masyarakat Yogyakarta adalah yang paling tinggi karena tidak terlepas dari pola konsumsi makanan sehat dan bergizi, yaitu tempe dan telo” ungkapnya

Ia menambahkan dengan citarasa telo, tempe dan bermacam makanan tradisional lainnya dengan eksotisme khas Yogyakarta menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi tujuan wisatawan dari berbagai negara untuk bisa menikmatinya.

”Selain karena harganya yang murah, tempe dan telo adalah makanan yang kaya zat gizi, selain itu dua makanan ini sangat mudah ditemui di Yogyakarta” ungkapnya

Menurutnya dengan digelarnya Pasar Rakyat Telo Tempe yang kedua ini, diharapkan dapat  menjadi salah satu media untuk lebih mempopulerkan kekayaan kuliner Yogyakarta.

Selain itu, lanjutnya dengan digelarnya kegiatan tersebut diharapkan keberadaan UKM sektor makanan tradisional semakin bergairah dan menjadi pendukung pariwisata Kota Yogya dari kekuatan kulinernya.

“Saya berharap dengan terselenggaranya bursa makanan tradisional ini, cita rasa masakan-masakan  Yogyakarta dapat lebih  memasyarakat dan akrab bagi semua kalangan” harap Wawali

Ada sebanyak 85 stan yang turut meramaikan gelaran pasar rakyat yang berlangsung dua hari ini (22 hingga 23 September 2018). (Han)