Pemkot Yogya Dan FKWA Bersinergi Menata Sungai Winongo
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengaku selalu siap bersinergi dengan Forum Komunitas Winongo Asri (FKWA) dalam menata koridor sungai untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan selalu ikut membantu permasalahan sungai.
“Pada dasarnya saya sangat mendukung kegiatan FKWA yang bertujuan untuk menjaga sungai agar bisa lebih baik, semoga kedepannya kita semuanya bisa bersinergi menciptakan Sungai Winongo yang bersih sehat dan indah.” Ujarnya di sela-sela sarasehan yang di gelar oleh FKWA di Kelurahan Wirobrajan, Sabtu (24/9).
Ia pun menuturkan upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sungai salah satunya adalah melalui 4K yaitu komitmen, komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antara seluruh pihak termasuk masyarakat, pemerintah, dan unsur legislatif.
"Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah membangun budaya tidak membuang sampah ke sungai. Harapannya, Sungai Winongo bisa menjadi kawasan alternatif untuk wisata bagi masyarakat," katanya.
Sementara memunculkan dinamika ekonomi baru di pinggiran sungai. Wawali ingin tepi sungai di Kota Yogyakarta memiliki jalan. Menurutnya jalan di tepi sungai sangat penting, khususnya mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Akses jalan itu merupakan bagian dari dinamika ekonomi muncul. Terjadi banyak transaksi karena ada akses jalan. Dengan pembuatan jalan baru, maka kita ingin memunculkan dinamika ekonomi baru di pinggiran sungai” katanya.
Ketua FKWA, Endang Rohjiani, mengatakan FKWA sendiri memiliki program-program khusus yang berbeda di tiap daerah, di Sleman misalnya mereka menggalakkan penyelamatan mata air.
“Sementara di Kota Yogya yang sudah padat dengan perumahan digalakkan program M3K (Mundur Munggah Madep Kali) sementara di Bantul mereka menggalakkan program Swaka Ikan” ungkanya.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan FKWA untuk terus menjalankan program M3K tersebut, lanjut Endang, adalah menjaga agar tidak ada bangunan baru di kawasan sempadan sungai.
"Bangunan yang sudah telanjur ada masuk dalam `status quo`. Jika ada bangunan baru yang muncul, maka akan kami ingatkan," katanya. (Han)