Rejowinangun Disiapkan Menjadi Kampung Agro

Geliat Kelurahan Rejowinangun membangun agrowisata semakin nampak dengan berkembangnya kampung holtikultura buah dan sayur serta kampung florist. Menyusul hal itu, Rejowiangun pun disiapkan menjadi kampung agro.

“Kita berharap masyarakat sebagai subyek dari perubahan  membentuk Rejowinangun sebagai pusat atau kampung agro yang ada di Kota Yogyakarta,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto saat menghadiri workshop kampung agro di Rejowinangun, Kotagede, Rabu (27/9/2018).

Pihaknya memastikan Kecamatan Kotagede masih menyisakan lahan produktif sekitar 4,5 hektar, di Rejowinanguns sekitar 3 hektar.

“Untuk itulah harus ada pemanfaatan lahan sempit untuk bisa dimanfaatkan dalam bentuk tanaman pola perkotaan. Bisa sawi bisa selada yg usianya pendek namun punya nilai jual yg cukup,” lanjutnya.

Dengan kampung agro ini, pihaknya akan mendorong masyarakat untuk melakukan budidaya, penanaman, bercocok tanam kaitannya dengan aspek pemanfaatan secara lokal. “Untuk meningkatkan daya tahan pangan dalam masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, keberadaan kampung agro di Rejowinangun diharapkan bisa meningkatkan nilai ekonomi dalam masyarakat dan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana budidaya pertanian.

Sebelumnya Rejowinangun memang telah memiliki pusat agro. Kampung yang terkenal dengan kampung sayur ini centralnya berada di wilayah Kampung Pilahan RW 12 sedangkan kampung flori berada di RW 13.

“Kampung Agro Rejowinangun ini akan kami sipkan lima cluster, yakni agro, herbal, budaya, kuliner dan kerajinan,” jelas Sugeng. (Annisa)