Enam Tokoh Seni dan Budaya Mendapatkan Penganugerahan Budaya
Penganugrahan Budaya merupakan bentuk apresiasi dari Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan, atas komitmen para pelestari budaya dalam melakukan pemberdayaan dan merawat aset Budaya. Penghargaan ini digelar di Bale Raos Yogyakarta, Sabtu (28/9). Sekitar enam masyarakat yang melestarikan Budaya terpilih sebagai penerima penghargaan ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Eko Suryo Maharsono mengatakan acara ini diadakan setiap tahun sekali guna memberikan penghargaan bagi para Pelestari Budaya yang ada di Kota Yogyakarta.
“Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun sekali untuk memberikan penghargaan bagi seniman pada jamannya yaitu tokoh-tokoh pelindung kebudayaan, yang diharapankan lebih memberikan suatu suasana yang semangat untuk para seniman yang ada di Yogyakarta” ujarnya.
Eko Suryo Maharsono menambahkan, semoga ini menjadi sebagaian kecil dari kita untuk Seni dan Budaya yang ada di Kota Yogyakarta.
“Pada malam hari ini semoga ini menjadi sebagaian kecil dari kita untuk memberikan yang kecil kecil itulah menjadi yang berarti”ujarnya.
Selain itu dalam kegiatan ini ada beberapa faktor dan kategori dalam pemberian penilaian penerimaan penghargaan Budaya. Diantaranya sebagai kategori pelestari dan penggiat adat dan tradisi sudah bertahun-tahun melestariakan dan merawat aset Budaya.
Untuk kategori Tokoh Penggiat Budaya Jamu Tradisional diberikan kepada Jamu Tradisional Indonesia Jamu “Ginggang” yang berada di jalan Masjid 32, Pakualaman, Yogyakarta yang pada saat ini keberadaannya sudah dikelola oleh generasi ke-5 yaitu P.Rudi sebagai penanggungjawabnya. Eksistensi jamu jawa Ginggang ini sampai sekarang dipercaya masih mempertahankan kwalitas profuknya.
Selain itu pemberian penghargaan Kategori Tokoh Penggiat Budaya Radio Berbahasa Jawa yaitu Radio “Swara Kenanga Jogja”, Siswanto.BE Direktur sekaligus Owner dan Marta Kisworo di Radio Swara Kenanga merupakan pelestarian nila-nilai Budaya Tradisi yang sampai saat ini meneguhkan tradisinya sebagai media penyiaran yang melestarikan nilai budaya tradisi, khususnya Jawa. Komitmen ini diwujudkan dalam program siaran yang diberikan berisi tentang produk-produk budaya tradisi Jawa.
Untuk kategori Pengiat Seni diberikan kepada Pimpinan Komunitas “Gayam 16” Ishari Shida sebagai Komunitas Terminal Kreatif Gamelan Jawa. Komunitas Gayam 16 ini merupakan masyarakat lintas generasi dan etnik untuk mempertahankan gamelan jawa khususnya di Yogyakarta.
Selain itu dalam Kategori Pengiat Seni (Seni Film) diberikan kepada Partogi Senoaji Julius Simongakir menjadi Sutradara terbaik dalam pengiat seni yaitu seni film. Dengan Gigihnya melewati lika-liku di dunia perfilman membuat Senoaji mampu melewatinya dan menjadi perhatian Pemerinah dalam memberikan penghargaan pada kategori Pengiat Seni (Seni Film).
Wakil Walikota Heroe Poerwadi mengatakan Yogyakarta tidak mempunyai kekayaan kekayaan alam namun Yogyakarta mempunyai kekayaan Jiwa, Budaya dan Seni.
“Saya berharap yang pd malam hari ini kita menemukan situs” jogja, yang memberikan kehidupan. Bagian dari bagamaana jogja yang tdk punya kekayaan jiwa budaya dan seni yang tidak pernah habis” ungkapnya.
Hal ini yang membuat kecintaan dan rasa memiliki terhadap hasil karsa dan cinta masyarakat Yogyakarta yang pada gilirannya menumbuhkan dan mengembangkan patriotisme, nasionalisme, jati diri bangsa dan martabat manusia kiranya harus dipertahankan, dikembangkan, dan ditingkatkan(Hes)