Bangun jejaring tingkatkan pemasaran


Asosiasi BDS Indonesia sebuah organisasi pendamping UMKM dan Koperasi di Indonesia dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY serta para pemangku kepentingan menggelar kegiatan Indonesia Creative SME Festival (ICSF) 2019 pada 3-6 Agustus 2019 di Kompleks Dinas Koperasi dan UKM DIY. Kegiatan yang dimeriahkan dengan seminar nasional UMKM dengan thema  Kuat bangsa berdaulat, Expo Produk Kreatif Siap Ekspor, Festival Oleh-Oleh Nusantara, Bursa Platform UMKM, Pasar Kopi Nusantara, Kerlas Peningkatan Kapasitas Pelaku Dan Pendamping UMKM, Panggung Hiburan dan Aneka Lomba. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Sri Nurkyatsiwi menjelaskan bahwa kegiatan ICSF 2019 yang bertemakan membangun UMKM berkarakter dan berdaya saing global menuju ekonomi kerakyatan yang kreatif berkelanjutan. ICSF 2019 dimaksudkan agar memperkuat kolaborasi multi stakholder dalam pengembangan UMKM, Menyediakan sarana ekspose kreativitas UMKM dalam meningkatkan daya saing di tingkat global, mendorong ekosistem yang mendukung UMKM naik kelas menjadi UKM yang siap untuk ekspor.

Menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang menutup ICSF 2019 pada Selasa Siang, 6 Agustus 2019 menuturkan bahwa dalam pengembangan UMKM agar berdaya saing global hendaknya para pelaku UMKM memiliki produk yang unik sebagai ciri khas dari produknya dan memiliki nnilai/value. Dengan produk tersebut, konsumen akan terkenang dan terkesan secara mendalam sehingga produk yang kita pasarkan menempati relung hati konsumen yang selanjutnya  akan terbangun image branding produk kita. Melalui image branding kita akan bisa memasuki ceruk pasar dan siap bersaing  dengan kompetitor dunia. Selain penguatan image branding  mestinya kita juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat membantu kita dalam mengakses pasar, baik skala lokal maupun internasional. Para pihak yang dimaksud bisa dari OPD pemerintah, bisa perguruan tinggi, bisa pemerhati UMKM bahkan bisa juga profesional marketing.  Lebih lanjut Heroe menuturkan, bahwa dalam konteks dagang maka bukan lagi siapa mitra bisnis kita namun seberapa kuat  kualitas produk kita dibandinglkan dengan kompetitor produk sejenis. Dalam era marketing sekarang setiap pengusaha dituntut untuk berorioentasi jauh ke depan agar melihat peluang dan tantangan yang bisa diraih melalui pemasaran/marketing. Dengan demikian maka orientasi UMKM bukan pada selling/penjualan semata namun pada strategi dan taktik marketing secara berkelanjutan. Salah satu strategi yang diterapkan adalah membangun jaringan bisnis. Melalui Jaringan bisnis produk kita berjalan dari satu titik ke titik berikutnya baik secara real maupun maya. Secara real atau nyata produk kita berpindah dari tangan ke tangan secara berjenjang, dari produsen ke distributor, kemudian ke agen dan pengecer, baru sampai konsumen. Sedangkan secara maya bukan produk yang berjalan namun bentuk produk digital yang berjalan seiring dengan dengan teknologi web 4.0.  Nah melalui produk yang berciri khas/unik, bernilai/value, jejaring dan teknologi maka produk kita siap untuk bersaing di pasar global. Mudah-mudahan melalui kerja sama  dan komitmen bersama secara gotong royong mampu memajukan UMKM agar bisa berdaya saing global. (ant)