Kejar Smart City, Pemkot Yogya Kuatkan Kolaborasi
Kota Yogyakarta saat ini serius menapaki jalan menuju smart city. Untuk itu, integrasi sistem yang ada untuk mewujudkan smart city terus dipersiapkan secara matang oleh Pemkot Yogyakarta. Batas masterplan Smart City tersebut adalah pada bulan Desember 2018 mendatang.
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Kota Yogya, Tri Hastono menjelaskan saat ini ada sebanyak 59 aplikasi yang dijalankan OPD, baik itu yang menyajikan informasi ataupun yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"OPD tidak membuat sendiri-sendiri, tersentral di Diskomsan karena masih butuh payung hukum dan sebagainya. Lalu setelah siap kita serahkan ke OPD pengguna" ujarnya di ruang Bima, Jumat (27/10)
Salah satu contoh aplikasi tersebut adalah Ouick Respon (QR) Code untuk retribusi pasar yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta.
Di jumpai secara terpisah,Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, perwujudan smart city di Kota Yogyakarta tidak sekadar langkah untuk mengejar prestisius. Namun, yang terpenting smart city dapat memberikan kemudahan layanan kepada publik.
Sekaligus, lanjutnya, mencerdaskan masyarakat dan sinergis dengan kondisi sosio-kultural di Kota Yogya. Ia menilai, smart city merupakan amanat undang-undang yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Keberadaan smart city harus dapat memberi solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat, jangan mudah menolak yang diinginkan warga," katanya
Ia melihat, perwujudan smart city sejalan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals. Serta, untuk mendukung hal-hal tersebut diperlukan keinginan politik, dasar hukum dan strategi yang baik..
Penerapan smart city di Kota Yogyakarta sendiri, lanjutnya, mengedepankan kolaborasi dengan semangat yang melandasi Kota Yogyakarta yaitu segoro amarto dan gandeng-gendong. (Han)