Sekaten Yogyakarta 2018 Resmi Dibuka, Wawali : Sekaten Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun 2018 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, Jumat (2/11). Pembukaan ditandai dengan pemukulan kenong sebanyak tiga kali.
PMPS tahun akan berlangsung sampai 18 November mendatang. Sebanyak 514 stan sudah terisi penuh. Sebagian besar diisi jualan pakaian, selebihnya kuliner, dan berbagai permainan. Pada PMPS kali ini zonasi stand dibagi menjadi dua, yakni zona perdagangan umum dan zona pemerintah.
Sedangkan untuk Zona Pemerintah diisi oleh stand pameran dari Pemda DIY, Kementerian Agama DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, Stand UMKM 14 Kecamatan se-Kota Yogyakarta, Dekranas Kota Yogyakarta, serta instansi pemerintah lainnya. Selain itu, guna lebih memeriahkan pelaksanaan Sekaten terdapat Panggung Pariwisata yang menampilkan potensi seni dan budaya dari seluruh elemen masyarakat Yogyakarta.
Paku Alam X mengatakan perayaan Sekaten yang merupakan rangkaian dari peringatan Maulud Nabi bisa menjadi sarana interaksi warga bisa mengharmonisasikan antara budaya, religi, dan ekonomi. Bahkan Sekaten yang sudah menjadi event tahunan juga menjadi daya tarik wisatawan.
Dia juga berharap PMPS dengan tema harmoni religi, budaya dan ekonomi dapat menjadi pembelajaran masyarakat. Termasuk menepis isu-isu terkait intoleransi agama yang bekalangan muncul di masyarakat.
“Semangat harmoni, religi, budaya dan ekonomi harapannya pada peringatan tahun ini nilai-nilai itu dapat diangkat kembali, karena sekarang musim intoleransi,” ujarnya
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan akan terus melakukan evaluasi agar PMPS semakin relevan dan tumbuh agar tidak kehilangan daya tariknya. Namun PMPS tetap tidak meninggalkan nilai ruh Sekaten yakni mengedepankan harmoni religi dan budaya.
Ia menyampaikan bahwa Sekaten tahun ini menampilkan potensi yang ada di wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya dengan tetap berusaha menjaga relevansi dinamika masyarakat masa kini.
Menurutnya perayaan Sekaten telah menyatu dengan budaya dan tradisi masyarakat Jogja. Dalam pelaksanaannya senantiasa mengupayakan sinergi unsur religi, budaya, hiburan, dan ekonomi.
“Namun tetap mengedepankan misi utamanya syiar Islam dalam bentuk keramaian. PMPS akan menjadi ruang ekspresi seni bagi Jogja dan sekolah di panggung seni yang dapat disaksikan setiap hari” katanya. (Han)