DMI Diharapkan Bisa Membantu Mengatasi Keterbatasan Dana Pembangunan Masjid
Wakil Walikota Yogyakarta mendorong Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Yogyakarta untuk membantu masjid-masjid yang masih kekurangan dana untuk pembangunan maupun renovasi bangunan.
“Masih ada beberapa Masjid yang tidak memiliki dana cukup, sehingga fasilitas di masjid tersebut kalah jauh dan bisa masuk kategori kurang,” ucap Heroe Poerwadi saat pelantikan DMI Kota Yogyakarta periode 2018-2023 di Masjid Diponegoro Balaikota, Sabtu (3/10/2018).
Pihaknya pun berharap DMI bisa mengatasi hal tersebut dengan memberikan bantuan kepada masjid-masjid yang masuk kategori priorotas untuk dibantu.
“Saya melihat sendiri masih ada masjid yang selama tiga tahun kondisnya belum berubah, masih sangat minim fasilitasnya, ini karena masjid tersebut jauh dari perhatian sehingga proses pembangunan terhambat,” ujarnya.
Heroe pun berharap, dana infak bisa dimaksimalkan penggunaanya untuk mengatasi masalah tersebut. Yakni dengan mengintegrasikan dana infak seluruh masjid di Kota Yogyakarta.
“Satu hari saja, hasil infak di seluruh masjid di Yogyakarta ini dikumpulkan untuk membantu masjid yang memang prioritas dibantu sudah sangat cukup. Caranya pun bisa bergiliran, ” kata Heroe.
Dengan cara itu, lanjut Heroe, justru bisa menjadi suatu gerakan untuk membantu masjid yang lain. Sehingga kedepan seluruh masjid yang ada di Kota Yogyakarta memiliki sarana dan prasarana yang baik.
“Ini adalah salah satu usaha agar umat bisa merasakan kenyamanan dalam menjalankan ibadahanya,” imbuh Heroe.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DMI Kota Yogyakarta Fathoni Shiraj mengaku akan berupaya untuk terus mengajak umat islam memanfaatkan masjid sebagaimana mestinya.
Pihaknya juga akan berusaha untuk melayani jamaah dengan lebih baik lagi yakni dengan menyedikan sarana dan prasarana pendukung agar umat bisa nyaman dan senang ke masjid.
“Kedepan kami juga berharap bisa membangun klinik kesehatan di masjid-masjid yang bisa dimanfaatkan jamaah,” imbuhnya. (Tam)