Perbaiki Kinerja Birokrasi dengan Pembangunan Karakter ASN

Birokrasi pemerintah tidak hanya dituntut untuk cerdas dan pandai dari segi pengetahuan saja namun juga harus memiliki karakter melayani demi kemajuan teknologi, bangsa dan negara. karakter birokrasi yang melayani ini penting untuk menunjukkan kehadiran para Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah masyarakat.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pendidikan karakter semakin penting di era Revolusi Industri 4.0. Keterampilan tersebut meliputi berpikir kritis, bertindak kreatif, mampu berkomunikasi dengan baik, dan mampu melakukan kolaborasi secara produktif.

Menurutnya pendidikan karakter perlu dikemas dan dipraktekkan untuk membekali para ASN dalam memberikan pelayanan yang selaras dengan era Revolusi Industri 4.0 di abad 21.

“Dalam menghadapi kehidupan yang campur baur dan berubah dengan cepat, semua masyarakat terutama ASN harus memiliki kesiapan psikologis dan kesiapan teknis secara memadai” ujarnya saat membuka acara Diseminasi dengan tajuk Strategi Kebijakan Dalam Merespon Industri tahap ke 4 di hotel Royal Darmo, Senin (5/11).

Seorang ASN, lanjutnya, yang memiliki karakter kuat, konsisten, sekaligus fleksibel akan jauh lebih sukses dibandingkan dengan mereka yang berpikiran sempit dengan karakter yang kaku, ekstrem, dan buta huruf teknologi digital.

Wawali menjelaskan jika di era revolusi industry 4.0 tuntutan kehidupan sangat didasaran pada konektivitas antarmesin, antarorang, antarprogram, antardata kecil dan data raksasa dalam suatu jaringanyang harmonis dan sinergis aam modalitas digital.

“Di sini peran ASN merupakan subjek yang mengatur dan menentukan konektivitas itu. ASN yang memiliki karakter kuat akan sukses membangun konektivitas dalam jejaring berbasis internet” katanya

Iapun mengajak kepada para peserta untuk memulai ikut mengedukasi diri sendiri, maupun kelompok-kelompok dalam masyarakat/organisasi dengan memberikan keteladanan yang bermoral dan berkarakter.     

“Langkah paling sederhana adalah melakukan harmonisasi empat domain besar karakter yaitu olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga. Sehingga dengan menjaga keseimbangan empat domain ini para aparatur dapat memiliki pemahaman, penghayatan, dan tingkah laku positif” ungkapnya. (Han)