Kini Kota Yogya Miliki Perpustakaan Yang Buka 20 Jam

Sebagai kota yang menyandang gelar sebagai kota pelajar dan kota pendidikan, Kota Yogyakarta selalu berusaha untuk menyediakan layanan pendukung bagi semua kalangan. Ini adalah komitmen dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk terus berupaya meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah menyediakan perpustakaan yang buka selama 20 jam.

Perpustakaan ini diberi nama Perpustakaan Alternatif Yogyakarta Selatan (Pevita). Perpustakaan ini berada di wilayah selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Mayjend Sutoyo nomor 32, untuk jam bukanya mulai pukul 07.30 hingga 03.30 WIB.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko mengungkapkan selain untuk meningkatkan minat baca, perpustakaan juga dibuka dengan tujuan memecah kepadatan pengunjung yang datang ke Perpustakaan Daerah Yogyakarta yang terletak di Kotabaru. Sebab, animo masyarakat sangat besar untuk datang ke perpustakaan.

"Kami mencoba melihat kenyataan, di perpustakaan yang ada di Suroto, di buka sampai jam 12 malam, tapi teman-teman pemustaka yang datang, yang ingin mengakses internet gratis sampai lebih dari jam 12, mereka berada di pagar luar, kemudian kenapa tidak kita coba sampai pagi," jelasnya di lokasi, Kamis (15/11)

Selain itu, lanjutnya, juga sebagai pemberian layanan yang baik kepada masyarakat, khususnya di wilayah selatan Kota Yogyakarta. Sehingga, dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan perpustakaan yang dapat dijangkau dengan mudah.

"Untuk memudahkan akses informasi dan koleksi buku bagi masyarakat yang memang ada di wilayah selatan yang mungkin mengakses ke Kotabaru jauh, dan kendala angkutan yang susah. Jadi kita ingin mendekatkan masyarakat di wilayah selatan, timur, barat dan sebagainya," katanya.

Ia menyebutkan, untuk koleksi di Pevita sendiri memang belum sebanyak yang ada di Perpustakaan Daerah Yogyakarta. Namun, jenis koleksi yang ada tetap akan disamakan. Hingga saat ini, koleksi buku yang ada di Pevita sudah mencapai enam ribu eksemplar.

Koleksi tersebut diantaranya berjenis koleksi buku umum, buku agama, buku keterampilan, buku anak, hingga layanan Ada Koleksi Lokal Konten Yogyakarta (Aleksa). Layanan Blind Cornen untuk Anda (Belinda) yang terdiri dari koleksi buku braile, digital talking book, buku sekolah elektronik (BSE) dan buku awas pun ada.

Semua koleksi ini, memang sama dengan yang ada di Perpustakaan Daerah Yogyakarta. Nantinya, jumlah koleksi di Pevita akan terus ditambah. "Penambahannya akan dimasukkan dalan anggaran tahun 2019 nanti," jelasnya.

Dalam rangka sosialisasi Pevita ini, dilakukan berbagai kegiatan yang dapat mengenalkan Pevita kepada masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggelar berbagai lomba seperti lomba mewarnai untuk siswa TK se-Kota Yogyakarta pada 1 November lalu.

Kemudian, lomba menulis surat untuk Walikota untuk siswa SD se-Kota Yogyakarta pada 6 hingga 8 November dan dilanjutkan dengan lomba mading untuk siswa SMP se-Kota Yogyakarta pada 9 hingga 13 November.

Selain itu, pihaknya juga mencoba memberikan sebuah layanan kebutuhan interaksi kepada masyarakat, yang menghendaki internet di malam hari.

Dengan dibukanya Pevita, ia berharap masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik, khususnya untuk masyarakat yang ada di Kota Yogyakarta. Tentu, pihaknya pun berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Sehingga dapat menimbulkan minat baca yang juga semakin meningkat di seluruh kalangan masyarakat.

"Bisa meningkat pula literasi masyarakat. Masyarakat di Kota Yogya lebih melek literasinya, lebih terbuka. Karena kita sudah menghadapi zamam serba elektronik dan online seperti dunia maya itu sangat harus diimbangi kemampuan dalam hal literasi," ujarnya.

Dijumpai usai meresmikan Perpustakaan Pevita, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyambut baik hadirnya perpustakaan tersebut, menurutnya Perpustakaan Kota Yogyakarta harus memiliki peran sebagai perpustakaan bertransformasi yang memberikan pelayanan cepat, mudah, murah dan berkualitas melebihi ekspektasi masyarakat.

“Perpustakaan Kota Yogyakarta dengan diversifikasi inovasinya telah menjadi pendukung pembangunan ‘Kota Cerdas’. Hal ini senada dengan Visi Kota Yogya yaitu mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota nyaman huni dan pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat dengan berpijak pada nilai keistimewaan” ujarnya.

Ia berharap keberadaan gedung perpustakaan tersebut mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan informasi kepada seluruh pemustaka.

“Sehingga dengan perluasan coverage area, Perpustakaan Kota Yogyakarta semakin dekat dan semakin dibutuhkan peran aktifnya dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui penyediaan layanan perpustakaan” harapnya. (Han)