Kunjungi Kampung Glintung Go Green, Yogyakarta Adopsi Strategi Membangun Kesadaran Masyarakat

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta bersama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) menyambangi kampung Glintung Go Green Kota Malang, Kamis (15/11/2018).

Yogyakarta ingin mengadopsi resep ampuh sang inisiator kampung Go Green, Bambang Irianto dalam menyadarkan warganya agar peduli akan pentingnya kesehatan, kebersihan dan penghijauan. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono menyampaikan, kunjungan tersebut dalam rangka peningkatan kapasitas BKM Kota Yogyakarta.

"Peningkatan kapasitas ini bertujuan membangun gerakan pemerintah dan masyarakat melalui perubahan perilaku kolektif dalam pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman," ucap Agus disela sela kunjungan tersebut.

Pihaknya menilai sosok Nambang Irianto sangat berpengaruh terhadap kesuksesan kampung go green, menurutnya Bambang berhasil membangun mindset masyarakat untuk peduli dan mencintai lingkungannya.

Hal itulah, sambung Agus, yang menarik dan patut diadopsi Kota Yogyakarta. Kesadaran adalah modal utama dalam sebuah pergerakan pembangunan, tanpa masyarakat Yang sadar atas pentingnya lingkungan pembangunan tidak akan berjalan baik.

"Selain itu kami juga ingin mengetaui sejauhmana kolaborasi pemerintah daerah dan kelompok peduli serta partisipasi masyarakat dalam mengembangkan kampung Glintung," ujarnya.

Selain itu pihaknya pun juga ingin mengajak para anggota BKM untuk mengetahui bagaimana perawatan atau maintenance pasca pembangunan dilakukan sekaligus pihak pihak yang berperan dalam pemeliharaan infrastruktur.

Agus berharap para peserta kunjungan tersebut memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah kawasan baik berupa daya dukung masyarakat, dokumen dan arah pengembangan.

Sementara itu Ketua RW 23 kelurahan Purwantoro kota Malang yang merupakan inisiator Kampung 3G, Bambang Irianto mengapresiasi kunjungan tersebut, menurutnya Kota Yogyakarta sudah memiliki modal besar dalam penataan kawasan lingkungan yakni keberhasilan Karangwaru.

Pihaknya mengaku bahwa kelahiran Kampung 3G merupakan wujud dari pelaksanaan asas Gotong Royong yang merupakan ciri khas dari Pancasila. Menurutnya kesadaran sekaligus komitmen masyarakat merupakan modal awal. "Kami membangun kampung ini modalnya bukan uang, kami lakukan secara mandiri dengan swadaya masyarakat setempat," ucapnya.

"Tidak mungkin kampung 3G ini bisa lahir karena seorang Bambang Irianto semata. Perlu kerjasama dan gotong royong dari semua pihak meski awal gerakannya saya yang memulai dengan kapasitas sebagai Ketua RW 23 dulunya,” ungkap Bambang Irianto

Menurut Bambang, dengan berbagai kegiatan dan inovasi yang berhasil menjadikan Kampung 3G meraih berbagai keberhasilan dan penghargaan mampu merubah mindset warga Kampung 3G yang dulu sering terjerat lilitan hutang rentenir menjadi lebih sejahtera dan terinspirasi.

Bambang Irianto melakukan gerakan tersebut sejak empat tahun lalu, dan terus berkembang. Tak hanya mendapatkan dampak bagi kesehatan dan lingkungan. Masyarakat juga mendapat keuntungan secara ekonomis.

"Dari kampung yang kumuh, kini menjadi asri, nyaman dan tentram," kata Bambang Irianto.