Hadapi Revolusi Industri 4.0, Aparatur Sipil Negara Wajib Tingkatkan Pelayanan

Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Yogya dituntut untuk meningkatkan kompetensinya, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun perilakunya. Hal ini perlu dilakukan untuk menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0.

Menurut Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, sektor publik atau pemerintahan merupakan salah satu unsur penting bagi Indonesia untuk mendapatkan kemanfaatan dari berbagai peluang Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi secara massif.

Ia menjelaskan, dengan visi yang sangat menantang dan sangat kontekstual sesuai dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 ini, ASN harus punya semangat inovatif dan mampu mengembangkan diri. Untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di kalangan ASN, kata dia, maka setiap ASN harus memiliki pola pikir melayani, bukan dilayani. 

Sebab, tanpa semangat melayani, tidak akan ada kreativitas dan inovasi. Terlebih, masyarakat kini sudah mulai terbiasa dengan pelayanan yang serba praktis.

"Pelayanan pemerintah tidak boleh kalah. Demi pelayanan yang cepat efisien, dan responsif, diperlukan ASN yang profesional, melek teknologi, dan punya semangat pelayanan yang tinggi," kata Walikota saat memberikan materi Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia di Kantor Disperidag Kota Yogya, Selasa (4/12/2018).

Ia mengungkapakan, selama ini, Pemkot Yogya telah mengimplementasikan inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Yakni, dimulai dengan proses tata kelola, pelayanan yang cepat lewat teknologi informasi, laporan pemerintah daerah yang transparan dan akuntabel lewat komputerisasi. "Termasuk pelayanan publik secara online," katanya.

Ia mengakui, perubahan mindset merupakan inti reformasi birokrasi. Oleh sebab itu, pihaknya selalu mendorong seluruh ASN di lingkungan Pemkot Yogya untuk mengubah mindset menjadi pelayan masyarakat.

Ia mengingatkan agar dalam merancang program tidak terfokus dalam pertumbuhan dan pembangunan fisik-materlistik.

“Pembangunan yang hanya fokus pada urusan fisik saja akan menghadirkan insan-insan yang kapitalis di tengah geliat raksasa globalisasi sehingga setiap program kegiatan perlu menyentuh aspek budaya spiritualitas dan kesejahteraan sebagian masyarakat” ujarnya

Walikota juga mengatakan perlu adanya antisipasi terhadap perubahan-perubahan cepat dunia yang saat ini sudah melanda semua negara. Salah satunya, Revolusi Industri 4.0 yang perubahannya sudah diprediksi. Untuk itu, kota harus siap dalam menghadapi perubahan ini.

"Kita harus sadar betul bahwa akan terjadi perubahan besar yang sangat cepat sekali. Kota juga harus menyiapkan diri dalam mengantisipasi menyiapkan SDM-SDM dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat” katanya. (Han)