Ribuan Penyandang Tunagrahita Ikut GENTA 2018
Ribuan penyandang tunagrahita Se-Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan kreatifitas dalam rangka Gelar Seni Tunagrahita (GENTA) 2018, di Taman Pintar Kota Yogyakarta, Selasa (4/12). Kegiatan ini dipenuhi penyandang tunagrahita dan masyarakat sekitar yang berkumpul dalam meramaikan GENTA 2018, diantaranya Festival budaya, drama, tari modern, karawitan dan ber yanyi.
Turut hadir dalam acara ini Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Kanjeng Gusti Bendoro Raden Ayu (KGBRAy) Atika Purnomowati, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan ribuan penyandang tunagrahita.
Pemerintah Kota Yogyakarta sangat mengapresiasi diadakannya event yang sangat positif seperti Gelar Seni ini. Kegiatan ini, yang merupakan ajang yang sangat berarti bagi siswa-siswi dalam berekspresi, mempraktekkan apa yang telah dipelajari di sekolah, memaksimalkan talenta, serta menyeimbangkan antara kerangka berpikir logis dan olah rasa serta jiwa.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan di Indonesia ada 98 kota, namun hanya 17 Kota yang sudah memiliki perda tentang inklusi, hal ini menjadi perhatian pemerintah dalam memperbaiki dan menerapkan Kota Inklusi di setiap kota di Kota Yogya.
Heroe Poerwadi mengatakan, seluruh kota mempunyai perhatian sebagai kota inklusi, seperti penyandang disabilitas, anak-anak, dan orang tua. Guna memberikan akses untuk menyiapkan penyandang disanilitas yang mandiri dan memiliki bekal untuk mengelola suatu industri.
“Kegiatan ini memberikan sikap untuk siap menjadi pribadi yang mandiri, sebagai orang tua dan guru harus mampu memberikan bekal agar mereka bisa mandiri, mengelola proses pembangunan, menyiapkan tenaga kerja, dan mampu berekspresi berdasarkan kemampuan yang diberikan” katanya.
Sudah sekitar 10 perusahaan yg sudah memberikan dan memperkerjakan penyandang tunagrahita. Selain untuk memperingati hari disabilitas Internasional yang telah jatuh pada tiga desember lalu, acara ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari jadi Taman Pintar.
Adanya kebutuhan khusus bagi anak-anak ini tentunya bukan menjadi penghambat atau penghalang bagi kesempatan untuk berkarya, “melainkan menjadi sebuah harapan baru dalam kita mencurahkan kasih sayang, untuk membawa anak-anak tunagrahita meraih prestasi gemilang di masa mendatang,”imbuhnya.
Untuk itu ia mengajak pada para orangtua untuk tetap memberikan motivasi yang terbaik bagi anak-anak. “Jangan pernah merasa lelah dan putus asa, hidup tetap berjalan seperti biasa dalam menatap masa depan yang cerah di depan mata,”
Selain itu, Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengajak para murid tunagrahita untuk semangat menuntut ilmu, taat pada perintah orang tua dan guru sekaligus diperhatikan dengan khusus agar mereka selalu nyaman dan bahagia berada di lingkungannya.
“Mohon perhatiannya karena ini berkebutuhan khusus mereka harus mempunyai prilaku khusus pula semoga daalam keadaan sehat dan selalu bahagia pula dengan teman-teman mereka” ujarnya.
Berharap dengan adanya kegiatan ini akan muncul pribadi yang mandiri dan berilmu dari tengah adik-adik SLB Negeri 2 Yogyakarta, yang nantinya akan siap untuk terjun di tengah-tengah masyarakat yang berguna bagi bangsa dan negara. (Hes)