Kota Yogya Raih Smart City Award 2018

Kota Yogyakarta dinobatkan sebagai salah satu kota peraih Smart City Award 2018, pada acara penghargaan Gerakan Menuju 100 Smart City 2018 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di ICE BSD Tangerang, Jumat (14/12/2018).

Pada kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara mengatakan, smart city bukan tentang kemampuan membeli perangkat teknologi canggih, tapi bagaimana sebuah kota mampu merubah cara berpikir dan juga cara melayani masyarakat.

Sejumlah kota telah berhasil melakukannya, termasuk Kota Yogya dalam melakukan inovasi disejumlah layanan publiknya.

"Contohnya untuk meningkatkan layanan masyarakat, Pemkot Yogya punya aplikasi berbasis android yakni Jogja Smart Service (JSS) dan aplikasi Jogja Bike yang mudah diakses oleh warganya," kata Rudiantara.

Ia menilai, realisasi dan prinsip kerja smart city ada didalam JSS dan Jogja bike. Latar belakang kota pintar atau smart city adalah bagaimana kota dikelola secara cerdas dengan mempertimbangkan sumber daya dan dampak ke pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

 “Smart city bukan program pencitraan. Tapi program yang harus dilaksanakan agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat” tandasnya.

Dengan JSS, lanjutnya, masyarakat cukup mengakses satu aplikasi untuk bisa memperoleh berbagai layanan yang dibutuhkan. Pasalnya, seluruh sistem informasi dari tiap-tiap organisasi perangkat daerah disatukan dalam aplikasi tersebut.

Mulai dari penyampaian keluhan, permohonan perizinan, sampai layanan kegawatdaruratan. Berbasis Android, aplikasi mengintegrasikan berbagai layanan sistem informasi yang sudah ada ke dalam aplikasi praktis" ujarnya.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyampaikam rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh warga Kota Yogya atas pencapaian tersebut.

"Momen ini merupakan satu lompatan besar bagi Pemkot Yogyakarta, dalam upaya memberikan layanan secara prima kepada masyarakat Kota Yogyakarta," katanya usai menerima penghargaan.

Terkait dengan JSS, Walikota menerangkan, jika JSS dibuat dengan konsep Single ID, Single Window, dan Single Sign On. Dengan konsep itu, masyarakat tentu akan dimudahkan karena akan menyatukan berbagai layanan publik di e-government.

"Kita tdak perlu log in berkali-kali dan menginstal banyak aplikasi layanan, cukup menggunakan satu aplikasi saja untk semua layanan Pemkot Yogyakarta yaitu Jogja Smart Service," ujarnya

Ia menambahkan JSS merupakan satu pengembangan layanan pengaduan, informasi, dan keluhan yang dimiliki Pemkot Yogyakarta sejak 2003. Ia berharap, aplikasi ini semakin memudahkan masyarakat mendapat layanan.

"Jika dulu hanya bisa diakses melalui telepon, email, atau pesan singkat, dengan JSS ini akan memudahkan masyarakat mengakses berbagai layanan," katanya

Aplikasi JSS sendiri, lanjutnya, menuntut seluruh organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkot Yogyakarta untuk bisa memberikan respons terbaiknya. Terutama, kepada keluhan atau permohonan layanan yang masuk dari masyarakat Kota Yogyakarta.

Sementara terkait Jogjabike, Walikota menjelaskan keberadaan Jogja bike ini sendiri menghadirkan sebuah sepeda smart khas Jogja yang tahap awal berada di ikon wisata Malioboro.

Keberadaan bike sharing berbasis daring ini mulai mengaspal di Kota Yogya sejak bulan Oktober lalu. "kehadiran Jogjabike ini untuk memfasilitasi wisatawan menikmati Kota Yogya" jelas Walikota

Bahkan menurutnya, Jogjabike ini lebih unggul dibandingkan aplikasi di China maupun Singapura karena tidak asal menaruh sepdeda disembarang tempat. Setiap pemakai start dan finish harus berada di ShelterPit yang telah disediakan.

"Dari sisi spesifikasi sepeda, ini khas Jogja. Untuk ontelan matic, tidak berat dan ringan. Pas dengan kontur Kota Yogya yang mayoritas jalanannya rata," katanya.

Kekayaan intelektual itulah, lanjutnya, yang bisa menjadi kekuatan Kota Yogya berdaya saing. Seperti Jogjabike yang hadir ditengah-tengah keterbatasan destinasi wisata.

"Daerah lain mungkin bisa menambah dengan menemukan sumber daya alam menarik. Jogja dengan kreativitas menarik," katanya. (Han)