Pertunjukan Wayang Kulit Ki Seno Nugroho
Menjelang tutup tahun 2018, Kelurahan Sorosutan menggelar budaya Sorosutan bertajuk “Gelar Kloso” pada Minggu (23/12). Ketua panitia Gelar Budaya SorosutanTomy Andre Widiatmoko menuturkan kegiatan tersebut untuk mewujudkan impian dari warga Sorosutan yang rindu akan penampilan dalang Ki Seno Nugroho.
“Setelah melakukan persiapan kurang lebih sekitar dua bulan, warga dan pemuda saling bahu membahu untuk terwujudnya impian tersebut. Dan akhirnya terwujudlah impian tersebut melalui gelar budaya Sorosutan” ungkapnya.
Pada pagelaran wayang kulit tersebut, dalang Ki Seno Nugroho memilih lakon Sesaji Rojo Suyo. Dipilihnya lakon tersebut bermakna, meskipun kelurahan Sorosutan tidak sebesar kelurahan yang lain, namun gaungnya bisa terlihat oleh kelurahan yang lainnya.
Semakin malam suasana semakin meriah, Penampilan Seno yang lucu kerap mengundang gelak tawa penonton, ditambah dengan alur ceritanya yang menarik.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menurutnya pagelaran wayang ini merupakan sebuah kegiatan yang mempunyai makna yang sangat positif di tengah arus modernisasi dan krisis identitas budaya namun warga Sorosutan terus mempertahankan budaya yang sebagian sudah ditinggalkan.
“Karena selain sebagai upaya nguri-uri budaya bangsa, kegiatan ini juga sekaligus menggugah dunia pedalangan agar lebih aktif dan kreatif membangun budaya khususnya wayang kulit agar masyarakat bisa lebih dekat dan mencintai budaya sendiri” katanya.
Ia berharap melalui pergelaran wayang kulit ini warga dapat memetik nilai-nilai positif dari cerita yang akan dibawakan.
“Mudah-mudahan pergelaran wayang kulit malam ini menjadi motivator bagi dunia seni pada umumnya dan kalangan seniman khususnya pedalangan, untuk terus berkarya dan mengembangkan seni pedalangan” katanya. (Han)