13 Rumah Tidak Layak Huni di Yogyakarta Segera Direhab
Sebanyak 13 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Yogyakarta akan segera direhab setelah mendapatkan bantuan sebesar Rp.15 juta dari Baziz BPD DIY.
“Bantuan dari Baziz BPD DIY ini adalah salah satu implementasi program gandeng-gendong, dengan model seperti ini pembangunan bisa dilakukan lebih efektif,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menyerahkan bantuan Baziz BPD DIY di Balaikota, Kamis (27/12/2017).
Heroe menegaskan bantuan RTLH dari Baziz BPD DIY sangat bermakna dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengentaskan kemiskinan.
“Angka kemiskinan di Kota Yogyakarta mengalami penurunan 0,66 persen, tahun ini angka kemiskinan merosot di angka 6,98 persen,” urainya.
Pihkanya berharap upaya pengentasan kemiskinan di Kota Yogyakarta dilakukan secara bersama-sama dengan prinsip gandeng-gendong.
“Sebenarnya antara Pemerintah dan korporasi memiliki sasaran yang sama, tapi karena tidak terkoneksi akan sangat tidak efektif dan tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Heroe ingin unsur 5K yang terdiri dari elemen kota, korporasi, kampus, kampung dan komunitas menyamakan program. Dengan begitu, pihaknya optimis pembangunan akan tepat sasaran dan tidak akan terjadi tumpang tindih anggaran.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Edy Muhammad menerangkan, total bantuan yang diberikan Baziz DIY sebanyak Rp.210 Juta untuk memperbaiki 13 RTLH, dan untuk perbaikan 3 jamban masing-masing Rp.5 Juta.
“13 rumah tidak layak huni tersebut tersebar di 12 Kelurahan yakni, Baciro, Tahunan, Pandeyan, Kricak, Suryodiningratan, Gedongkiwo, Bausasaran, Wirobrajan, Tegal Panggug, Pakuncen, Panembahan, dan Wirogunan," kata Edy menjelaskan.
Sementara itu Perwakilan Baziz BPD DIY, Widi menjelaskan, bahwa pelaksanaan kegiatan CSR di Bank BPD DIY sudah dimulai sejak tahun 2008.
“Dengan kegiatan yang menjadi fokus pelaksanaanya berupa pemberdayaan masyarakat melalui sektor produktif, sosial kemasyarakatan,kesehatan, tanggap darurat, pendidikan, lingkungan hidup, dan insfrastruktur,” jelas Widi. (Tam)