Selama Seminggu 100 Ribu Wisatawan Padati Gelaran PBTY 2019
Kemeriahan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-14 tahun 2019 resmi berakhir Selasa (19/2/2019) malam. Gelaran yang di selenggarakan selama tujuh hari ini secara resmi ditutup oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, selama 7 hari itu juga tak kurang dari 100 ribu pengunjung datang ke sini.
Walikota mengatakan jika pihaknya turut berbahagia, karena di era yang baru ini, masyarakat keturunan Tionghoa sudah memiliki kebebasan dalam mengekspresikan diri, melalui budaya dan adat istiadatnya.
“Dewasa ini tentunya masyarakat sudah banyak belajar dan mengetahui tentang budaya Tionghoa, khususnya yang ada di Kota Yogya” ujarnya.
Ia mengharapkan event tahunan ini bisa digelar dengan lebih meriah lagi tahun-tahun mendatang. Hal tersebut dikarenakan PBTY menjadi salah satu penegas keberadaan Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya dan Pariwisata.
"Masyarakat Tionghoa sudah sejak lama berada di Yogyakarta dan ikut serta membentuk kebudayaan di sini. Kami merasa PBTY ini dapat membuka wawasan betapa kayanya budaya yang kita miliki," ungkapnya.
Sementara untuk para generasi muda, Ia pun berharap agar dengan adanya PBTY ini dapat membuka wawasan mengenai betapa kayanya budaya yang kita miliki, dan menjaga kelestariannya merupakan tugas kita bersama, ungkapnya.
Ketua Umum PBTY, Tri Kirana Muslidatun mengatakan bahwa acara bertajuk 'Harmony In Diversity' ini memang mengakar di hati masyarakat Kota Yogyakarta.
“Sesuai dengan temanya, acara ini memang penuh dengan keberagaman, tidak semata-mata hanya menunjukkan budaya Tionghoa saja” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa acara tersebut ini tidak hanya menarik para pengunjung dari Yogyakarta saja, akan tetapi juga wisatawan dari luar Yogya yang berbondong-bondong datang untuk menyaksikan rangkaian PBTY. Kedatangan para pengunjung ini disambut 142 stand kuliner yang meramaikan kampoeng Ketandan Malioboro.
Ada sekitar 142 stan makanan meramaikan PBTY. Memadati sepanjang Jalan Ketandan, stan-stan makanan melayani para pengunjung PBTY dengan beragam menu makanan.
“Selama satu minggu tak kurang 100 ribu pengunjung hadir di wilayah Ketandan” katanya.
Salah seorang pengunjung Rosita, 22, mengatakan kunjungannya pada malam ini adalah kunjungan yang ketiga kalinya. “Sepertinya lebih wah dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar perempuan yang datang dari magetan tersebut.
Dia mengatakan, PBTY kali ini lebih banyak menyuguhkan variasi kuliner. Baginya, festival kuliner yang paling ditunggu. Sajian street food yang belum pernah dia coba, akhirnya terpenuhi.
Hal senada juga diungkapkan Frederika Asstri, 24. Mahasiswi itu baru kali pertama ke PBTY. “Kulinernya banyak. Bermacam pilihan. Seru,” katanya. (Han)