Seminar Nasional DBD Dalam Perspektif Sistem Kesehatan

Seminar Nasional ini merajuk tema "Demam Berdarah Dengue dalam Perspektif Sistem Kesehatan" yang dilaksanakan di Auditorium Lt.8 Gd Pascasarjana Tahur Foundation FK-KMK UGM, Kota Yogyakarta.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Walikota, Heroe Poerwadi yang juga sebagai narasumber pada seminar nasional yang diadakan oleh pihak FK-KMK UGM. Kegiatan ini guna mempengaruhi dan memberikan wawasan kepada seluruh masyarakat dan khususnya mahasiswa dan dosen di FK-KMK UGM agar lebih memahami DBD dalam Perspektif di Sistem Kesehatan.

Dalam kesempatan kali ini Wakil Walikota, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan adanya seminar ini mampum memonitor kesehatan di masyarakat.

“Dengan adanya ini kita sebagai masyarakat luas mampu berfikir bagaimana kita memonitor kesehatan masyarakat. Tak hanya itu Pemerintah Kota Yogyakarta juga memonitor perkembangan DBD di wilayah Kota Yogyakarta. Kita juga memberikan cadangan pada titik tertentu karena BPJS tidak semuanya mengcover” ungkapnya.

Upaya yg dilakukan Pemerintah Kota dalam meminta perkembangan penyakit yg ada di masyarajat perbulannya mampu memberikan nilai yang baik untuk selalu di tanggapi dan diberikan arahan dalam pemberantasan terutama DBD yang saat ini memiliki jumlah yang cukup signifikan di Kota Yogyakarta.

Untuk DBD perminggunya dilakukan pencegahan, pemberantasan jentik di wilayah Kota Yogyakarta sejak menjelang musim penghujan. Maka dari itulah menurut Heroe Poerwadi mengatakan, satu rumah satu jumatik.  

“Dalam pencegahan DBD diberikan Relawan yang ada di masyarakat, yang nantinya dibiayain BPBD atau instansi yang lain. Yaitu menanamkan satu rumah satu jumantik” ujarnya.

Dengan begitu, peran serta masyarakat untuk ikut serta secara konsisten menjaga lingkungannya tidak terjangkit dengue memang masih sulit. Berbagai terobosan oleh pemerintah seperti gerakan 3M plus, jumantik dan sebagainya telah lama beredar.

Meskipun terdapat penelitian dan alat bantu terbaru untuk mengendalikan penyakit dengue, semua pencegahan harus dilakukan bersama-sama oleh masyarakat maupun para ahlinya. Metode pengendalian vektor yang konvensional juga harus tetap dilakukan untuk mencapai efek pengendalian vektor yang optimal. (Hes)