Kuliah Jarak Jauh Kian Diminati

Menghadapi kemajuan teknologi yang begitu pesat belakangan ini, sejumlah Perguruan Tinggi di Kota Yogyakarta tengah mengembangkan sistem perkuliahan jarak jauh dengan memanfaatkan digitalisasi berbasis internet.

Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) Yogyakarta di Hotel Cavinton, Sabtu (9/3/2019).

“Saat ini sejumlah perguruan tinggi yang masih berbasis konvensional sedang menyiapkan sistem pembelajaran online,” bebernya.

Pihaknya menilai bahwa sistem perkuliahan online atau daring inilah nantinya yang akan diminati generasi mendatang. Ia pun mengingatkan wacana smart campus juga harus segera dipersiapkan untuk generasi mendatang.

“Sekarang semua sudah serba digital, jadi mahasiswa jaman sekarang pun sudah tidak seperti dulu, mereka lebih tertartik dengan sistem belajar online,” cetusnya.

Pendidikan daring ini dinilainya paling efektif karena tanpa harus bertatap muka di ruangan kelas, model perkuliahan jarak jauh ini lebih fleksibel baik soal tempat, waktu, dan biaya.

Heroe megapresiasi Universitas Terbuka sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjadi pelopor kuliah jarak jauh di Indonesia. UT telah lebih maju dibandingkan perguruan tinggi lainnya, Ia juga menganggap UT telah berhasil menerapkan metode tersebut.

Keberhasilan UT tersebut, masih menurut Heroe, membuat sejumlah perguruan tinggi lain mencoba untuk menerapkan hal yang sama. Ia berharap metode kuliah jarak jauh tersebut bisa diterapkan diberbagai perguruan tinggi di Yogyakarta.

“Dengan begitu, maka para mahasiswa akan terfasilitasi sehingga akan sangat menentukan prestasi mereka,” imbuhnya.

Namun, Heroe mengingatkan meski metode tersebut tengah menjadi primadona, mahasiswa juga harus dibekali dengan kemampuan cukup, agar sumber ilmu yang didapatkan tidak salah.

Hal senada disampaikan Direktur UT Yogyakarta Anto Hidayat, Menurutnya teknologi yang dirasakan UT sangat terasa, sekaligus semakin memudahkan pihak akademisi untuk selalu terhubung dengan mahasiswanya.

“Sekarang, UT sudah mendigitalkan semua modul belajar ke dalam sistem yang bisa diakses mahasiswanya, kapanpun dan dimanapun,” ucapnya.

Mahasiswa tentu bisa dengan mudah membaca materi, mengirimkan tugas, bahkan berdiskusi pada sistem tersebut. Absensi mahasiswa pun juga sudah lebih tertata dan tertib karena mahasiswa harus login kedalam sistem UT untuk melakukan perkuliahan.

“Dengan sistem tersebut, aktivitas mahasiswa terus terpantau apakah aktif atau tidak, sehingga nilai yang diberikan merupakan nilai real,” paparnya. (Tam)